Tingkat Inovasi Indonesia Peringkat 31 dari 144 Negara

NERACA

Jakarta- Wirausahawan muda menjadi andalan majunya industri kecil dan menengah (IKM) berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Dipadu dengan kreativitas, produk barang dan jasa lansiran anak-anak muda mampu memenuhi kebutuhan dan menciptakan pasar baru.

“Kita wajib mendorong IKM yang berbasis iptek di mana anak muda kita telah mampu mengembangkannya begitu pesat,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Forum Inovasi Teknologi dan Konferensi Nasional Inovasi Technopreneurship Tahun 2015 di Jakarta, belum lama ini.

Kemampuan anak-anak muda, imbuhnya, dibidik sebagai fokus pengembangan sumber daya manusia berkualitas dan memiliki daya saing kompetitif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 juga menyebutkan penekanan pada kemampuan iptek yang terus meningkat.

Saleh Husin juga mengakui, melalui pendidikan dan teknologi telekomunikasi berbasis internet, wirausaha muda tidak hanya terkonsentrasi di kota besar namun juga tersebar di berbagai daerah. Hal ini turut membantu penguatan dan penyebaran industri di pelosok Indonesia.

Menperin menegaskan pula, ada dua pilar penting penopang ekonomi nasional, yaitu inovasi dan kesiapan teknologi. “Tingkat inovasi Indonesia dipandang masih cukup baik, di mana posisi Indonesia menempati peringkat 31 dari 144 negara, sedangkan kesiapan teknologi Indonesia masih jauh di posisi 77,” ulasnya.

Artinya, riset yang telah dilakukan lembaga litbang perlu dilanjutkan secara intensif ke jenjang terapan. Harapannya, teknologi yang dihasilkan bisa lebih banyak digunakan oleh pelaku industri.

Menperin menyebut, fungsi riset perlu diarahkan untuk menyediakan solusi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia industri. Hal ini diyakini mempercepat alih teknologi dan kemandirian bangsa.

Di lingkungan Kemenperin, salah satu fokus Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) adalah mengembangkan industri substitusi impor demi mengurangi impor bahan baku dan barang modal. Selain itu untuk mendukung akselerasi hilirisasi industri. 

Menperin menegaskan, guna menghasilkan litbang yang dapat diaplikasikan dan benar-benar dibutuhkan industri, perlu komitmen dari stakeholder litbang melalui koordinasi dan kolaborasi dengan pembagian peran yang jelas. “Dibutuhkan sinergitas antar berbagai unsur kelembagaan iptek untuk mendukung strategi pengembangan dan kebijakan industri,” ujarnya.

Menperin mengharapkan kebijakan industri nasional dapat berjalan sinergi dengan kebijakan dan program dari sektor lainnya terutama dari daya dukung sumber daya manusia dan Iptek. “Saya menyambut baik diadakannya kegiatan ini sebagai momen yang tepat untuk membangun sinergi untuk mendorong tumbuhnya ekosistem yang mendukung perkembangan Iptek yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya petani, nelayan dan masyarakat pedesaan serta tumbuhnya usaha pemula kecil dan menengah berbasis Iptek di Indonesia,” paparnya.

Dapat disampaikan, Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri non-migas pada tahun 2015 mencapai 6,90%, kemudian tahun 2020 menjadi 8,73%, naik menjadi 9,53% pada tahun 2025, dan 9.03% pada tahun 2035. Kontribusi industri non-migas terhadap PDB Nasional ditargetkan mencapai 20,94% pada tahun 2015, 21,78% pada tahun 2020, 23,26% pada tahun 2025, dan menjadi 29,09% pada tahun 2035. “Kebijakan pembangunan industri tentu saja mengedepankan poin-poin Nawa Cita dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik,” pungkas Menperin.

BERITA TERKAIT

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…

BERITA LAINNYA DI Industri

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…