POLISI DIMINTA TANGKAP SPEKULAN DAN PENIMBUN SEMBAKO - Jokowi: Stok Pangan Aman

Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta agar jajaran Kepolisian menangkap mereka yang melakukan upaya penimbunan dan spekulasi barang kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran yang bisa menyebabkan fluktuasi harga pangan di pasar.

NERACA

"Saya juga ingin perintahkan Kapolri tindak tegas penimbun BBM dan kebutuhan barang pokok, juga spekulan yang mengambil keuntungan," tegas Jokowi saat membuka rapat terbatas membahas persiapan menjelang Ramadhan dan Lebaran di Kantor Presiden, pekan ini.

Presiden juga meminta seluruh menteri dalam kabinet kerja untuk terus memantau ketersediaan stok dan juga harga barang kebutuhan pokok selama bulan puasa dan menjelang Idul  Fitri.

"Ratas (rapat terbatas) sore ini akan membahas ketersediaan stok pangan selama bulan Ramadhan maupun Lebaran. Saya ingin memastikan bahwa stok dan stabilitas harga pangan aman menjelang bulan puasa dan menjelang Lebaran," ujarnya.

Jokowi mengingatkan, agar pemantauan dilaksanakan secara seksama sekaligus dilakukan langkah-langkah bila kondisi menunjukkan kenaikan harga maupun persediaan stok yang berkurang.

"Karena gejolak harga isu krusial setiap tahun ada saya harapkan dan minta seluruh jajaran pemerintahan cepat dan tanggap menangani setiap pergerakan, kita lihat Mei kemarin inflasi tinggi, saya harapkan terutama kementerian yang berkaitan dengan ini Bulog dan Kemendag pemantauan pasar dan harga dan kalau ada masalah segera temukan solusi untuk menangani dan kalau perlu melakukan operasi pasar," kata Presiden.

Jokowi menambahkan, "Saya kira kita sudah berbicara dua kali untuk persiapan ini dan betul-betul saya ingin pastikan stok dan stabilitas harga pangan terjaga."

Rapat terbatas kabinet yang berlangsung Rabu petang tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Mendag Rachmat Gobel, Mentan Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Suwandi, Kepala BPS Suryamin, Direktur Bulog Lenny Sugihat, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Acuan Harga

Sebelumnya Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah harus membuat regulasi acuan harga dan penimbunan beras, untuk mengantisipasi permainan pada distribusi dan penjualan beras.

"Sebenarnya sah. Para pelaku usaha melakukan cara meraih keuntungan itu sah. Tapi regulasi pemerintah yang harus jadi peraturan yang tidak memberikan ruang untuk melakukan tindakan merugikan masyarakat," ujarnya kepada pers di Jakarta, belum lama ini.

Menurut dia, regulasinya misalnya, pemerintah harus membuat harga acuan. "Harga terendah sekian,  tertinggi sekian sehingga tidak ada yang menjual beras setinggi-tingginya dengan beli dari petani yang rendah," katanya

Jadi, apabila tidak ada aturan itu sah secara perspektif pedagang. Tapi jika pemerintah sudah menerbitkan regulasi tidak boleh menimbun untuk kebutuhan pokok, maka kalau sampai menimbun itu subversif.

Enny sendiri mengaku tidak terlalu mengetahui persoalan penimbun beras. "Tetapi bahwa peluang orang untuk melakukan penimbunan dan menguasai stok ini sangat terbuka karena potensi keuntungannya sangat besar. Oleh karena itu perlu regulasi," ujarnya.

Secara terpisah, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, stok beras yang dimiliki Bulog masih cukup sampai enam bulan ke depan. Sementara untuk ketersediaan bahan pokok lainnya, Sofyan menegaskan akan dilakukan koordinasi agar mencukupi dan tidak perlu dilakukan impor.

"Barang-barang utama ini harus dijaga. Beras, gula, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, minyak goreng. Itu inti rapat hari ini," ujarnya.

Meski demikian, Wakil Ketua Komisi IV DPR Azam Azman Natawijana berharap pemerintah dapat menjaga stabilitas harga-harga, khususnya harga sembilan bahan pokok.

Kementerian Perdagangan dan Bulog harus memastikan harga kebutuhan masyarakat, seperti gula, beras, telur, daging dan sebagainya tidak mengalami kenaikan. 

"Kita tahu kebutuhan masyarakat saat puasa meningkat dua kali lipat, seperti saat buka dan sahur. Jadi kita harapkan pemerintah harus mampu menjaga stabilitas harga dan kebutuhan dipenuhi, seperti mengecek pasar dan gudang-gudang penyimpan bahan pokok," kata Azam di Jakarta, Rabu. bari/mohar/fba  


BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…