BRI Terbitkan Obligasi tahap Pertama Rp3 triliun

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp3 triliun, dari rencana penerbitan berkelanjutan dengan total emisi senilai Rp12 triliun. "Penerbitan obligasi yang disebut 'Obligasi Berkelanjutan I, BRI Tahap I Tahun 2015' ini menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp12 triliun, dengan jumlah pokok obligasi tahap satu ini maksimal Rp3 triliun," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/6).

Jangka waktu yang ditetapkan pada obligasi tahap pertama itu adalah 370 hari, tiga tahun, dan lima tahun. Penerbitan utang tersebut juga sudah mendapatkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). "Dana hasil penerbitan obligasi direncanakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan yaitu memperbesar penyaluran kredit," ujar Asmawi. Periode book building akan dilakukan pada 3-12 Juni 2015 dengan tanggal efektif pada 24 Juni 2015. Sehingga, pada 26 dan 29 Juni 2015 akan dilakukan penawaran umum.

Sementara itu, tanggal penjatahan akan berlangsung 30 Juni 2015 dan pada 1 Juli 2015 merupakan waktu pembayaran dari investor kepada JLU. Sedangkan distribusi elektronik akan dilakukan pada 2 Juli 2015 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 3 Juli 2015. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi tersebut antara lain PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo mengatakan penerbitan obligasi yang dilakukan oleh perseroan ditujukan untuk diversifikasi sumber pendanaan BRI khususnya dalam jangka panjang. "Saat ini, kami memang terus berupaya untuk menurunkan biaya bunga simpanan, tapi tujuan penerbitan obligasi ini lebih untuk diversifikasi pendanaan BRI yang saat ini kebanyakan deposito 1 dan 3 bulan," ujar Haru

BRI baru saja menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp3 triliun, dari rencana penerbitan berkelanjutan dengan total emisi senilai Rp12 triliun. Adapun jangka waktu yang ditetapkan pada obligasi tahap pertama itu adalah 370 hari, tiga tahun dan lima tahun dengan kupon masing-masing 8,1-8,4 persen, 8,7-9,2 persen, dan 9,1-9,6 persen. "Kalau dibandingkan dengan obligasi sebelumnya yang kami tawarkan, ini memang merupakan bunga yang lebih rendah," ujar Haru.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam juga menuturkan, selain diversifikasi sumber dana, pihaknya juga menginginkan adanya diversifikasi waktu melalui penerbitan obligasi tersebut. "Ini kan juga penting untuk stabilitas makanya kami akan terus ekspansi ke depan sehingga long term (jangka panjang) lebih terjaga," ujar Asmawi. Ia menambahkan dana hasil penerbitan obligasi tersebut direncanakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan yaitu memperbesar penyaluran kredit yang tahun ini ditargetkan tumbuh 17-19 persen.

 

BERITA TERKAIT

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…