NERACA
Jakarta – Pada kuartal pertama 2015, Grup Maybank mencatat perolehan laba bersih mencapai RM1,70 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar 6,2% dari kuartal pertama tahun sebelumnya yang sebesar RM1,60 miliar. Peningkatan laba itu disokong oleh peningkatan pada pendapatan imbal jasa (fee income) disertai dengan pertumbuhan kredit yang mendukung peningkatan kinerja pada seluruh pilar bisnis.
Hingga Maret 2015, laba sebelum pajak (PBT) pada kuartal ini naik dari RM2,21 miliar pada tahun lalu menjadi RM2,24 miliar. Sementara pendapatan operasional bersih naik 12,5% secara year-on-year (yoy) menjadi RM4,99 miliar dari RM4,44 miliar pada Maret 2014. Perolehan tersebut didominasi oleh Perbankan Global (11,8%), community Financial Services (10%) dan Perbankan Internasional (6,6%).
Pencapaian kinerja ini didukung oleh peningkatan pada pendapatan imbal jasa (fee based income) sebesar 19,9% serta peningkatan 9,3% pada fund based income. Peningkatan pada pendapatan imbal jasa (fee income) didukung oleh naiknya pendapatan komisi, pendapatan fee jasa serta premi asuransi yang meningkat. Meningkatnya fund based income juga didukung pertumbuhan kredit konvensional dan Islamic yang lebih tinggi.
Kredit pada kuartal pertama ini meningkat 14,3% y-o-y, dipimpin operasional Internasional yang tumbuh sebesar 19,4%. Pada tiga home market utama, yakni Malaysia, Singapura dan Indonesia, kredit naik masing-masing 10,2%, 11,6% dan 7,1%y-o-y. Sementara itu Pembiayaan Islamic naik 29,5% y-o-y.
Chairman Maybank, Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor mengatakan, tahun ini, fokus grup tetap untuk menemukan peluang pada operasional yang terdiversifikasi untuk meningkatkan produktivitas. “Mempertimbangkan ketidakpastian pasar global yang terus berlanjut, kami telah memulai tahun ini dengan penuh harapan, dan perkembangan terbaru di kami adalah kami menutup operasional di Papua Nugini sebagai bagian dari strategi kami untuk meningkatkanvalue,” ujarnya dalam keterangan tertulisny, akhir pekan kemarin.
Pada kuartal ini, simpanan grup meningkat 13,0% y-o-y, terutama disumbangkan oleh Singapura yang naik 17,1% dan Malaysia yang tumbuh 7,9%. Hal ini mendukung rasio CASA (Current account Saving account) yang dikelola grup terhadap total simpanan pada tingkat yang stabil sebesar 35,4%. Loan to deposit ratio tercatat sebesar 92,2%, naik jika dibandingkan dengan 91% pada Maret 2014. Marjin bunga bersih kuartal ini turun 11 basis poin (bps) menjadi 2,26% dibandingkan dengan Maret 2014. Margin bunga bersih terbantu oleh terjadinya penurunan biaya funding di Malaysia.
Kiri ke kanan. Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Heyzer Harsono, Direktur Keuangan & Strategi Bank…
Warga melakukan pembayaran pajak tahunan di Samsat Bandung Timur, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/4/2024). Bapenda Provinsi Jawa Barat mencatat…
Sejumlah penumpang antre masuk ke kapal motor (KM) Dobonsolo di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat…
Kiri ke kanan. Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Heyzer Harsono, Direktur Keuangan & Strategi Bank…
Warga melakukan pembayaran pajak tahunan di Samsat Bandung Timur, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/4/2024). Bapenda Provinsi Jawa Barat mencatat…
Sejumlah penumpang antre masuk ke kapal motor (KM) Dobonsolo di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat…