ADB Kembangkan Bisnis Inklusif di Indonesia

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) memperluas sasaran investasinya di Asia dengan membidik beberapa sektor untuk pengembangan bisnis inklusif di Indonesia. Ekonom Prinsipal ADB Armin Bauer dalam Seminar "Ekosistem yang Kondusif untuk Bisnis Inklusif di Indonesia", mengatakan pengembangan bisnis inklusif di Indonesia akan mendorong penciptaan lapangan kerja yang berkualitas bagi masyarakat miskin. "Untuk 2015 hingga 2016, sudah ada persiapan untuk delapan investasi. Kami sangat mendukung pentingnya ide bisnis inklusif, dengan begitu kami juga aktif mencari potensi investasi bisnis inklusif di Indonesia," ujarnya, seperti dikutip laman Antara, Rabu (27/5).

Bisnis inklusif menurut ADB adalah kegiatan ekonomi korporasi yang memberikan solusi inovatif dan kesempatan kepada masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin. Dari kajian ADB, ucap Bauer, potensi bisnis inklusif di Indonesia cukup banyak. Namun kesepahaman mengenai konsep bisnis inklusif antara pemangku kepentingan di Indonesia kerap tidak terjalin baik.

Akibatnya, menurut Bauer, kerap terjadi kesalahpahaman antara konsep bisnis inklusif dengan tanggung jawab perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) di Indonesia. "Dan konsep bisnis inklusif ini sangat penting bagi Indonesia di mana terdapat peningkatan minat bagi perusahaan, perbankan, dan investor untuk membidik pasar masyarakat kelas menengah ke bawah. Konsep ini sangat baru di Indonesia, tapi jangan disamakan dengan CSR," ujarnya.

Pada 2015, beberapa sektor yang cukup potensial untuk mengembangkan bisnis inklusif antara lain agribisnis, pendidikan, air minum, sanitasi, perumahan, sektor finansial, dan manufaktur. Bauer tidak menyebutkan lebih lanjut berapa jumlah investasi yang akan dikeluarkan ADB dalam pengembangan bisnis inklusif ini.

Dia lantas menambahkan, selain investasi, ADB juga akan mengembangkan lokakarya dan akan aktif menggandeng pemerintah setempat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaksana bisnis inklusif ini. Sebagai gambaran, sepanjang 2013 hingga 2014 ADB telah menggelontorkan dana sebanyak 380 juta dolar AS untuk 11 investasi bisnis inklusif di Asia.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…