Divestasi Saham Link Net - Lippo Grup Buka Harga Rp 13,1 Triliun

NERACA

Jakarta –Kabar Lippo Grup melepas saham PT Link Net Tbk (LINK) yang merupakan anak usaha dari PT First Media Tbk (KBLV), rupanya bukan lagi rumor. Akan tetapi bakal menjadi aksi korporasi nyata tahun ini. Menurut info di pasar, Lippo membuka harga penjualan sebesar US$ 1 miliar atau mencapai Rp 13,1 triliun. Saat ini, Link Net tengah mencari beberapa investor strategis yang berminat untuk mengakuisisi sahamnya.

Salah satu perusahaan yang dibidik adalah MNC Grup. Sumber itu menyebutkan, sampai saat ini, pihak penjual dan calon pembeli masih melakukan negosiasi harga. Meski menjajaki beberapa investor strategis, MNC digadang-gadang menjadi calon pembeli terkuat karena punya dana kas yang besar. Namun, sampai saat ini belum terjadi kesepakatan harga dengan MNC.

Menanggapi hal tersebut Direktur Link Net, Dicky S Moechtar pernah bilang, dirinya belum bisa memberikan komentar benar atau tidaknya Lippo Grup melepas saham dengan alasan hal tersebut menjadi kewenangan pemegang saham,”Saya tidak bisa memberikan jawaban, hal ini jadi urusan pemegang saham,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Asal tahu saja, Lippo Grup menawarkan harga yang cukup premium untuk melepas saham Link Net. Kabarnya, untuk memuluskan aksi korporasi itu, Lippo Grup sudah menunjuk Credit Suisse dan Citi Grup sebagai advisor. Manajemen LINK dan pihak Lippo Grup sendiri masih enggan menanggapi penjualan saham ini.

Namun, Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Grup mengakui ada penawaran tersebut. Namun, dia masih berpikir ulang karena harga yang ditawarkan Lippo terlalu tinggi. "Akuisisi itu, kita harus lihat harganya bagaimana. Kalau cocok, jalan," ujar Hary .

Hary tertarik menguasai Link Net karena ingin memperbesar bisnis broadband yang menjadi bisnis baru MNC Grup. Jika berhasil mengakuisisi Link Net, MNC Grup akan melakukan sinergi dengan televisi berbayar (pay TV) miliknya."Kami tidak hanya ingin mengembangkan pay TV saja, tetapi juga Pay TV yang ada internetnya," ujarnya. Dengan begitu, MNC bisa makin mendominasi pangsa pasar di bisnis tersebut. Saat ini, saham LINK dikendalikan oleh KBLV yang menggenggam 33,8% saham LINK. Pada November 2014 lalu, KBLV dan CVC melakukan divestasi atas 11% saham LINK dan meraup dana segar Rp 4,2 triliun.

KBLV yang saat itu memiliki 41% saham LINK melepas 226,67 juta saham atau 7,45% saham di harga Rp 6.000 per saham. KBLV melepas saham tersebut kepada tiga bank, yakni Credit Suisse (Singapore) Limited, Goldman Sachs International, dan CIMB Bank Berhad Cabang Labuan Offshore. Ketiganya menjual kembali saham itu kepada investor institusi intenasional.

Saat ini, total kapitalisasi pasar Link Net di Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya Rp 16,88 triliun. Namun memang, kinerjanya sudah bertumbuh beberapa kali lipat. Tahun ini,  Link Net menargetkan pendapatan bisa naik mencapai Rp 2,73 triliun. Nilai ini tumbuh 28% dari raihan 2014 yang mencapai Rp 2,13 triliun.

Tahun ini, PT Link Net Tbk menargetkan dapat meningkatkan laba dan pendapatan perseroan sebesar 25 hingga 28%. Maka untuk mendukung target tersebut, perseroan akan fokus di tiga pasar utama, yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya. Diharapkan, dengan pengembangan tiga lokasi, jarigan kabel optic perseroan hingga ke rumah tumbuh menjadi 200 ribu jaringan tahun ini. Tercatat, dikuartal pertama tahun ini jaringan sudah terpasang 15 ribu home pass baru.

Perseroan menjelaskan, lantaran gencarnya ekspansi bisnis, di tahun ini tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dari hasil laba bersih di tahun 2014. Laba sebesar Rp557,1 miliar di akhir 2014 ditetapkan sebaagai laba ditahan, perseroan tidak akan membagikan dividen kepada pemegang saham. (bani)

BERITA TERKAIT

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…