Bank Mandiri Perkuat Bisnis "Weath Management"

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menerbitkan kartu debit prioritas dan private untuk memudahkan layanan nasabah dalam penarikan uang tunai dan transaksi di EDC (Electronic data capture) sehingga akan memperkuat bisnis "wealth management". "Kami berusaha untuk terus melakukan inovasi untuk memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi nasabah. Melalui berbagai inovasi, termasuk pengenalan dua kartu ini, kami berharap bisnis kelolaan dana kami dapat tumbuh di atas 12 persen pada tahun ini," ujar Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi usai peluncuran kartu baru Bank Mandiri debit prioritas dan private di Jakarta, Rabu (27/5).

Ia mengemukakan bahwa hingga Maret 2015, dana kelolaan Bank Mandiri pada segmen tersebut mencapai Rp141,6 triliun, tumbuh 21 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp117 triliun. Ia menambahkan bahwa kartu debit bagi nasabah prioritas dan private itu juga dapat digunakan untuk memanfaatkan layanan "executive lounge", "airport handling", "golf clinic", "safe deposit box", "free annual fee" kartu kredit, "SMS market updated", hingga berbagai undangan seminar tentang perkembangan pasar keuangan serta agenda eksklusif yang dapat menunjang kemajuan bisnis nasabah.

Hery menambahkan bahwa layanan "wealth management" Bank Mandiri juga mengembangkan produk investasi yang terdiri dari 49 produk reksa dana dari tujuh Manajer Investasi terkemuka, produk Bancassurance dari AXA Mandiri Financial Services. Selain itu, terdapat pula produk surat utang atau obligasi baik yang dikeluarkan oleh korporasi dalam bentuk "Medium Term Notes", maupun obligasi pemerintah seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SR), dan Saving Bonds Retail (SBR).

Untuk meningkatkan penetrasi bisnis, lanjut dia, Bank Mandiri terus memperkuat jaringan outlet prioritas. Saat ini, jumlah outlet prioritas Bank Mandiri mencapai 55 unit yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Tahun ini diharapkan bertambah menjadi 62 unit. Dalam kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sri Rahayu Widodo mengimbau kepada industri perbankan agar senantiasa menjaga keamanan dan kenyaman nasabah.

Ia mengemukakan bahwa sekitar 54 persen dari 3.612 pengaduan pelayanan industri jasa keuangan yang diterima Otoritas Jasa Keuangan dari masyarakat hingga saat ini, ditujukan untuk perbankan. "Produk yang ditawarkan semakin beragam. Prinsip perbankan yaitu kepercayaan. Bank juga harus memberikan layanan yang prima. Konsumen akan nyaman apabila komunikasinya baik," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…