Menyikapi Pengaruh Globalisasi

 

Oleh : Herni Susanti, Pemerhati Masalah Bangsa

 

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Tidak ada negara yang mampu menutup diri dari perkembangan yang terjadi, mau tidak mau setiap negara harus mampu menghadapi derasnya arus globalisasi, walaupun arus globalisasi memberikan berbagai dampak dalam kehidupan. Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara, tidak terkecuali Indonesia sebagai anggota masyarakat dunia yang tentunya tidak dapat dan tidak akan mengasingkan diri dari pergaulan internasional.

Walaupun globalisasi memberikan efek ataupun dampak positif dan dampak negatif bagi semua negara. Oleh karena itu diperlukan suatu antisipasi agar keadaan ekonomi politik Indonesia mengalami stabilitas serta tidak mengalami kemunduran yang lebih jauh. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara sudah tidak akan berpengaruh lagi dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.

Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya globalisasi perekonomian juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Contoh nyata dari pengaruh globalisasi ini adalah adanya pasar bebas, yaitu dengan tumbuhnya produk-produk luar negeri yang membuat produk Indonesia kalah saing di pasaran. Ini merupakan akibat dari orang-orang Indonesia yang berpikir bahwa produk-produk luar negeri lebih berkualitas baik daripada produk dalam negeri.

Pemberlakuan MEA

Tahun 2015, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN sudah berlaku dan berjalan. Dimana, momen tersebut terjadi arus perpindahan barang dan jasa antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara akan berjalan tanpa hambatan. Pemerintah telah menerbitkan Inpres No. 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah, antara lain sektor tersebut terdiri dari 7 sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian, 5 sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor tersebut pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja.

Masyarakat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, tidak bisa menghindari proses globalisasi, khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Arus sumber daya ekonomi yang meliputi barang dan jasa, tenaga kerja, serta teknologi dan informasi semakin cepat dan bebas masuk ke wilayah Indonesia. Hadirnya MEA menjadi tantangan global yang telah dihadapi oleh para pelaku industri dalam negeri. Peningkatan daya saing perusahaan dalam negeri menjadi sebuah keharusan agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan multi nasional.  MEA sendiri sebagai jawaban dari tekanan globalisasi yang semakin menguat di tengah era keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi yang cukup pesat.

Persaingan produk atau jasa menjadi semakin cepat, ketat, dan menuntut adanya keadilan. Sayangnya tuntutan globalisasi yang semakin menguat ini tidak didukung dengan kondisi birokrasi dan sistem informasi yang baik di dalam negeri. Beberapa kondisi yang masih kerap kali dikeluhkan para pelaku usaha seperti rumitnya prosedur birokrasi administrasi dan proses pembuatan perijinan yang masih manual. Koordinasi antar instansi baik pelaku usaha di dalam satu sektor industri ataupun lintas industri juga masih belum optimal.

Sistem pertukaran data dan informasi antar instansi baik swasta maupun pemerintah juga belum terintegrasi. Sementara itu, penunjukan mitra bisnis yang tepat oleh perusahaan manufaktur dan logistik akan mampu mendorong perusahaan dapat bersaing di tengah tantangan globalisasi. Pada akhirnya, kepuasan pelanggan menjadi kunci sukses industri manufaktur dan logistik nasional.

Tujuan MEA

Seperti diketahui bersama bahwa MEA dibentuk berdasarkan 4 tujuan utama, yaitu mewujudkan kawasan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, mewujudkan kawasan yang mempunyai daya saing tinggi, fokus pada pengembangan Usaha Kecil dan Menengah, dan mewujudkan kawasan yang terintegrasi.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat Indonesia dalam mewujudkan ke-4 tujuan tersebut diatas. Hal-hal yang harus dibenahi Indonesia adalah masalah kualitas penduduk, masalah infrastruktur dasar, serta masalah peluang investasi dan perdagangan. Dari sisi kemampuan atau produktivitas produksi, dalam menghadapi MEA 2015, tenaga kerja Indonesia tidak hanya harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara MEA, namun juga tenaga kerja dari negara lain di luar MEA, yang mempunyai skor pendidikan dan keahlian lebih baik.

Di sisi lain, jumlah penduduk yang besar ini menghadapi ancaman menjadi pasar yang potensial bagi negara-negara MEA, apabila kebutuhan konsumsi di dalam negeri tidak terpenuhi secara kuantitas, dan kalah bersaing secara harga dan kualitas. Impor memang tidak bisa dihindari, dan tidak mungkin dibatasi dalam kerangka kerjasama MEA. Namun, bila kebutuhan pangan selalu dipenuhi dari impor, maka kemandirian pangan Indonesia akan semakin rendah. Teori ekonomi memprediksikan, masyarakat yang relatif lebih sejahtera akan mengkonsumsi barang-barang yang lebih berkualitas, yang dibeli dari masyarakat atau negara yang lebih maju atau sejahtera.

Dampak Positif

Dampak positif globalisasi seperti hadirnya jaringan komunikasi dan informasi yang mempermudah kehidupan umat manusia. Untuk itu, masyarakat Indonesia harus mampu memberdayakan diri kita sebagai masyarakat untuk memanfaatkan peluang dari arus globalisasi, misalnya dalam hal kemampuan bersaing dalam perdagangan bebas, tentu saja sesuai dengan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran dan akuntibilitas di atas dasar keadilan dan kebenaran, 2 nilai ini penting dalam menyikapi dan menyiasati arus globalisasi, sebab gejala persaingan dunia bisnis di arena globalisasi ini semakin dilanda oleh ketidakjujuran sebagai akibat persaingan yang semakin ketat.

Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Bisa dikatakan bahwa globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep dunia tanpa batas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dampak globalisasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan negara berkembang khususnya Indonesia, di mana hanya bangsa atau negara yang memiliki daya saing yang tinggi dengan dukungan struktur usaha yang jelas, sistem kerja yang efisien, serta budaya korporasi yang berbasis pada jiwa kewirausahaan yang akan mampu memanfaatkan peluang globalisasi se-optimal mungkin.

BERITA TERKAIT

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…

BERITA LAINNYA DI Opini

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…