Menjawab Kebutuhan Frekuensi - Telkomsel Tidak Mau Latah Akuisisi Operator

NERACA

Jakarta – Meskipun saat ini Telkomsel membutuhkan frekuensi tambahan untuk memperluas layanan kepada pelanggan yang terus bertambah, khususnya layanan data. Namun anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) belum menegaskan rencana untuk mengakuisisi perusahaan operator lain seperti yang di lakoni XL Axiata terhadap Axis.

Direktur Utama Telkomsel, Ririek Ardiansyah mengatakan, perseroan sampai saat ini belum berpikir akan melakukan akuisisi dengan operator lain. Namun yang pasti, arah konsolidasi bila diperlukan hanya untuk kepentingan nasional,”Mungkin kita akan mencari frekuensi yang kosong ketimbang harus konsolidasi dengan operator lain,”ujarnya di Jakarta., kemarin.

Sebelumnya Menkominfo Rudiantara mendorong agar operator di Indonesia mengecil menjadi tiga sampai empat operator saja. Bahkan Rudiantara menyiapkan peraturan agar konsolidasi tersebut bisa terwujud. Terlepas hal tersebut, tahun ini Telkomsel yang berusia 20 tahun akan terus ekspansi dalam perluas layanan teknologi 4G Long Term Evolution (LTE) ke tujuh kota di Tanah Air, dari saat ini sudah hadir di lima kota,”Saat ini 4G LTE Telkomsel sudah terdapat di lima kota Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya dan Medan. Akan ditambah di dua kota lagi yaitu Makassar dan Manado," kata Ririek Adriansyah.

Menurutnya, penambahan kota layanan 4G LTE Telkomsel tersebut bagian dari fokus perusahaan yang sedang mengakselerasi bisnis digital (mobile broadband digital dan digital services) bertransformasi dari Telecommunication Company menjadi Digital Company,”Perluasan layanan 4G LTE diharapkan menjawab tuntutan pelanggan terhadap akses data yang dapat diandalkan dalam memberikan pengalaman digital lifestyle yang sesungguhnya," ujar Ririek.

Sederet layanan yang dikembangkan Telkomsel antara lain Digital Lifestyle Services seperti video, music, games, mobile payment, digital advertising, dan machine to machine (M2M)."Potensi pertumbuhan pengguna layanan-layanan ini diprediksi akan semakin besar di masa datang seiring dengan penetrasi telepon pintar yang juga meningkat," ujarnya.

Meski operator terbesar di kawasan Asia Tenggara ini sedang menggenjot layanan 4G, namun jaringan infrastruktur berteknologi 2G masih tetap dipertahankan. Direktur Jaringan Telkomsel, Sukardi Silalahi bilang, pengguna jaringan pada layanan 2G masih besar sehingga tidak mungkin dimatikan. Disebutkan, pelanggan Telkomsel pengguna jaringan 2G masih besar mencapai 60-70% dari total 141 juta pelanggan.

Sukardi menjelaskan, jika pemerintah memang ingin membangun pertumbuhan pengguna 3G maupun 4G, industri tersebut harus terlebih dahulu dibangun untuk menopang kemajuan pertumbuhannya. Untuk mendukung konsistensi melayani negeri tambah Sukardi, Telkomsel saat ini sudah membangun 90.000 BTS yang mampu menjangkau lebih dari 95 persen populasi penduduk Indonesia,”Sampai dengan akhir tahun 2015, kami menargetkan akan menambahnya hingga sekitar 100.000 BTS, baik BTS 4G, 3G maupun 2G," ujarnya.

Sepanjang tahun 2014, Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp66 triliun dengan laba bersih Rp19,4 triliun. Pada 2015 perseroan menargetkan pendapatan sekitar Rp73 triliun, dengan laba bersih sebelum bunga pajak depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sekitar 8-9%. Maka untuk mencapai pertumbuhan tersebut, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ini pada tahun 2015 menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp13 triliun. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…