Resmikan Perluasan Pabrik PT. Bayer di Depok - Menperin Harap Kinerja Industri Farmasi Meningkat

NERACA

Depok - Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengatakan tahun lalu nilai ekspor produk farmasi nasional mencapai US$ 532 juta, tumbuh 16,98% dari tahun 2013 yang sebesar US$ 455 juta. Meskipun demikian, produk farmasi di dalam negeri masih dikuasai oleh produk impor. Hal ini ditunjukan dengan nilai impor pada tahun 2014 yang melaju lebih besar dari nilai ekspor yaitu mencapai US$ 959 juta atau naik 6,68% dari 2013 yang sebesar US$ 899 juta.

"Sehingga dengan adanya perluasan Pabrik Bayer di Cimanggis ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja industri farmasi nasional, menyerap tenaga kerja, menambah devisa melalui ekspor produk farmasi dan dapat mengurangi obat obatan dan multivitamin impor yang beredar di dalam negeri," ujar Saleh saat acara peresmian perluasan pabrik PT Bayer di Depok, Jawa Barat, Rabu (27/5).

Menurut Menperin pembinaan industri farmasi merupakan kerjasama lintas sektoral yang saling terintegrasi. Dalam pembinaan industri farmasi, selain pemenuhan terhadap regulasi dari sisi kesehatan juga diperlukan fasilitasi atau pembinaan untuk menjamin standar dan kualitas produk serta pengembangan usaha. Untuk itu kementerian perindustrian akan memprogramkan dukungan fasilitas dalam rangka kemandirian industri farmasi.

Fasilitas produksi Bayer HealthCare di Cimanggis, Depok,  ini menggunakan teknologi produksi baik effervescent dan non- effervescent untuk mengolah produk produk obat bebas dan multivitamin sebagian dari investasi yang berkelanjutan, lini produksi dengan teknologi effervescent sedang dibangun untuk menambah volume produksi. Dalam waktu dekat, Bayer berencana untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya di pabrik Cimanggis.

Ditempat yang sama, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia, Ashraf Al-Ouf mengatakan kami berkomitmen untuk membantu masyarakat diseluruh dunia, termasuk Indonesia, guna mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Kami melihat Indonesia sebagai pasar yang penting sekaligus lokasi fasilitas utama untuk mengekspor produk produk kami dengan merek global ternama, ke beberapa negara di seluruh dunia.

Sebelumya, Ketua Dewan Manajemen Bayer AG Marijn Dekkers berulangkali menyatakan bahwa riset dan pengembangan (R and D) memegang peran strategis sehingga perusahaan farmasi asal Jerman tersebut selama ini terus berkibar dan menciptakan sejumlah produk yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di dunia.

Sebagai perusahaan kelas dunia yang sudah berusia lebih 150 tahun dan harus bersaing dengan perusahaan lain di dunia, dia sadar betul bahwa riset dan pengembangan merupakan "nyawa" perusahaan yang harus dijaga betul, sehingga keberadaannya menjadi perhatian pimpinan.

Selama 2014 saja, katanya, anggaran penelitian dan pengembangan perusahaan itu mencapai 3,2 miliar euro (1 euro setara dengan 1,23 dolar AS). Nilai tersebut terus meningkat dibanding tiga tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2011 sebesar 2,9 miliar euro, tahun 2012 sebesar 3 miliar euro, dan 2013 sebesar 3,1 miliar euro.

Dari jumlah dana itu sebesar 61 persen dana penelitian digunakan untuk bidang perawatan kesehatan, sementara 39 persen digunakan untuk tanaman. Jumlah peneliti dan pengembangan untuk inovasi mencapai 13.000 orang. "Besarnya dana dan peneliti tersebut menunjukkan bahwa kita benar-benar memerhatikan riset dan pengembangan sebagai bagian yang sangat penting," kata Dekkers.

Hasil dari kerja keras para peneliti memberikan dampak positif, antara lain dengan keberhasilan meluncurkan 25 produk farmasi sejak tahun 2010, berhasil meluncurkan 30 produk berkualitas pertanian antara tahun 2000 hingga 2013. "Selain itu pula mampu memperkuat merek melalui produk di produk kesehatan masyarakat," katanya.

Kepala Pengembangan Global dan Anggota Komite Eksekutif Bayer HealthCare AG Jorg Moller mengatakan perusahaan terus komitmen melakukan inovasi obat-obatan untuk kesehatan manusia, antara lain dengan riset dan pengembangan yang melibatkan sejumlah ilmuwan. "Sudah menjadi komitmen kami untuk terus dan terus melakukan inovasi obat-obatan di tengah makin ketatnya persaingan," katanya.

Dikatakan, perusahaan tidak akan berhenti untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan dengan mengandalkan sejumlah ilmuwan yang tidak saja ada di Jerman tapi juga di negara lain. Agar mampu bersaing, katanya, pihaknya memiliki empat pabrik inovasi yang terletak di Jerman (dua pabrik masing-masing di Berlin dan Wuppertal), di San Fransisko (Amerika Serikat), dan di Beijing (Tiongkok).

Dia mengatakan biaya penelitian dan pengembangan untuk farmasi memang sangat mahal mengingat dibutuhkan 10 sampai 20 tahun untuk mengembangkan suatu obat baru. Selama penelitian tersebut sejumlah ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu bekerja untuk terus menyempurnakan kandungan obat yang dikembangkan. Salah satu obat baru yang berhasil ditemukan untuk pengobatan jantung adalah "Rivaroxoban dan Riociguat". "Dua obat tersebut saat ini merupakan andalan kami bagi pasien yang menderita penyakit jantung," katanya.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…