Legitnya Bisnis Pergudangan - Asing Banyak Serap Saham IPO Puradelta

NERACA

Jakarta – Gencarnya perusahaan properti menggarap bisnis pergudangan seiring potensi sektor pergudangan yang cukup menjanjikan, memacu PT Puradelta Lestari untuk segera menawarkan saham perdana di pasar modal melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Pasalnya, rencana IPO PT Puradelta Lestari sempat tertunda lantaran kondisi pasar yang kuran kondusif.

Bahkan meskipun kondisi pasar juga dinilai belum baik, perseroan tetap keukeuh untuk go public, sehingga pelaku pasar menilai juga harga saham IPO bakal sulit diserap. Namun keyakinan bakal diserap investor, menjadi landasan bagi anak usaha Sinarmas Land ini untuk tetap listing. Alhasil, berdasarkan penawaran perdana saham PT Puradelta Lestari mengalami kelebihan permintaan dari investor atau oversubscribed hingga dua kali dari jumlah saham yang ditawarkan.

Perseroan melepas saham ke publik sebanyak 4,81 miliar atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 210 per saham. Direktur Utama Sinarmas Land, Kokarjadi Chandra selaku penjamin emisi IPO Puradelta mengatakan, permintaan pasar cukup bagus dari sisi pulling offering. " Permintaan oversubcribed hampir dua kali. Dimana permintaan yang masuk sebagian besar berasal dari investor asing,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kokarjadi bilang, permintaan asing mencapai sekitar 70% dan sisanya dari investor lokal. Dia optimis prospek saham Puradelta akan cerah karena industri properti menurutnya masih cukup bagus. Sebelumnya, Puradelta berencana melepas sahamnya hingga 10,84 miliar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 210-Rp 350 per saham. Itu artinya, perusahaan membidik dana Rp 2,2 triliun -Rp 3,7 triliun.

Namun lantaran tekanan yang terjadi di pasar saham, pengembang Deltamas ini memangkas target dengan hanya melepas sahamnya sebanyak 4,81 miliar dengan mematok harga Rp 210 per saham sehingga dapat yang dapat diperoleh hanya mencapai Rp 1,01 triliun. Meski target dana IPO dipangkas, Presiden Direktur Puradelta Teky Mailoa beberapa waktu lalu mengatakan tidak akan mengubah rencana ekspasinya tahun ini.

Puradelta akan tetap menggunakan 60% dari dana hasil IPO untuk pembangunan infrastruktur dan properti investasi di kawasan kota Deltamas, sekitar 30% untuk pembebasan lahan di kabupaten Bekasi dan 10% untuk modal kerja. Puradelta merupakan developer dari Kota Delta Mas, Cikarang. Di proyek itu Puradelta menggarap lahan komersial, industrial, dan fasilitas residensial dengan lahan 3.000 hektare.

Setelah pelasanaan IPO, struktur permodalan Puradelta akan berubah. Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh bertambah dari 43,37 miliar saham menjadi Rp 54,22 lembar. Pendapatan dan penjualan perseroan dan entitas anak pada tahun 2014 mengalami penurunan 15,7% menjadi Rp 1,53 triliun dari Rp 1,82 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…