Kuartal II, BI Rate Diprediksi Turun

 

NERACA

 

Jakarta - Hasil riset HSBC Global Research yang dipublikasikan dalam Economic Outlook 2015 memproyeksikan Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) sebesar 0,25 persen. Managing Director & Co-head of Asian Economic Research HSBC‎ Frederic Neumann memperkirakan, BI rate sebesar 7,25 persen akan bertahan sampai akhir tahun 2015. "Policy Rate BI forecasts kuartal II turun 0,25 persen menjadi 7,25 persen, flat sampai akhir 2015 ini," paparnya di Jakarta, Selasa (26/5).

Bahkan pihaknya memprediksi BI Rate akan tetap berada di posisi 7,25 persen hingga akhir 2016. Di sisi lain dia mengatakan tingkat utang Indonesia terhadap PDB yang lebih rendah bila dibandingkan negara Asia lainnya. “Dari 2008-2014 kondisi rasio utang kita terhadap PDB itu dikit tumbuhnya dibanding China, Hong Kong, dan India. Jadi saya melihat tidak ada ancaman untuk kenaikan BI Rate di 2015,” tukasnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Tony Prastiantono menilai penurunan BI rate harus mempunyai waktu atau timing yang tepat yakni tunggu kondisi nilai tukar rupiah membaik atau menguat sehingga bank sentral dalam menurunkan suku bunganya. "Berita bagus itu yang kita harapkan belanja pemerintah yang terealisasi sehingga memacu pertumbuhan ekonomi, confidence meningkat, rupiah stabil di kisaran Rp12.900, saya kira itu waktu yang tepat untuk BI rate turun," kata Tony.

Menurutnya, apabila Bank Indonesia menurunkan suku bunganya dalam kondisi rupiah yang belum stabil akan membuat nilai tukar rupiah dapat tertekan dan bisa mencapai Rp13.500 per dolar AS. "Kalau suku bunga turun, rupiah bisa Rp13.500, makin panik kita. Biar aman BI rate enggak turun dulu karena tersandera rupiah. Ini lebih berbahaya rupiah melemah dibandingkan suku bunga yang tinggi karena orang-orang lebih banyak pengen tahu nilai tukar rupiah dibandingkan suku bunga," terang Tony.

Disisi lain, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menginginkan BI bisa menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) hingga enam persen dari posisi sebelumnya sebesar 7,5 persen. "Ya diturunkan sampai enam persen. Kenaikan bunga The Fed saat ini momok yang menakutkan bagi BI tidak turunkan BI Rate," ujarnya.

Menurut dia, BI harus memikirkan kelangsungan dunia usaha, agar dapat bersaing dan bisa mengambil risiko. "Kita sudah diberatkan biaya logistik mahal, dan infrastruktur yang kurang," tuturnya. Suryo mengatakan, turunnya BI Rate akan membuat ekonomi dalam negeri akan kembali bergairah, dari posisi yang ada saat ini sedang respons yang lamban.

Menurut dia, dunia usaha saat ini sedang sulit bersaing dan mengalami penurunan, baik domestik maupun ekspor. Penyebabnya adalah pengusaha sulit mengembangkan bisnis pada saat tingginya bunga bank. "Dengan adanya itu dunia usaha tidak diuntungkan. Kita tahu BI Independen, tapi BI juga harus memikirkan strategi yang baik dalam meningkatkan, bahkan bisa mendorong sektor rill," ungkap dia.


BERITA TERKAIT

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Naik 21%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat aset yang dikelola (asset under management) oleh…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Naik 21%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat aset yang dikelola (asset under management) oleh…