Penjualan United Tractors Anjlok 38,7%

NERACA

Jakarta – Belum pulihnya harga komoditas batu bara memberikan dampak yang berarti terhadap bisnis pertambangan dan terlebih kondisi ini diperparah dengan lesunya pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi tantangan terberat bagi bisnis turunan sektor pertmbangan, seperti alat berat.

Hal inilah yang dialami PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mencatatkan penurunan penjualan alat berat cukup tajam di empat bulan pertama tahun ini. Pasalnya, anak usaha dari PT Astra Internasional Tbk (ASII) ini hanya mampu menjual 966 unit alat berat Komatsu. Jumlah itu turun hingga 38,7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.577 unit.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (25/5), Investor Relation UNTR, Ari Setiyawan mengatakan, khusus di bulan April, penjualan Komatsu sebesar 203 unit dengan market share hingga April sebesar 37%. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penjualan di Bulan April ini merosot hingga 41%.

Sektor tambang masih tetap menjadi kontributor terbesar yaitu 34% dari penjualan. Meski demikian, presentasenya merosot jika dibandingkan kontribusi sektor ini ke penjualan tahun lalu sebesar 36%. Lalu sektor kehutanan menyumbang 24% dari total penjualan. Sementara sektor konstruksi dan perkebunan menyumbang penjualan masing-,masing 29% dan 13%,”Karena pelemahan harga komoditas, kami tidak memprediksi adanya kenaikan dari sektor batubara," ujar Ariyanto Kurniawan, Analis Mandiri Sekuritas.

Bukan cuma penjualan dari alat berat yang melambat. Produksi batubara dan tingkat penggalian tanah penutup atau overburden removal juga masih seret. Pada bulan April 2015, produksi batubara UNTR turun menjadi 9 juta ton atau merosot 7% dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah itu juga turun 9% jika dibandingkan dengan penjualan pada bulan April tahun lalu. Sejak awal tahun, produksi batubara UNTR turun 8% year on year (yoy) menjadi 34 juta ton.

Sedangkan tingkat overburden removal melambat menjadi 63 juta bank cubic meters (bcm) pada bulan April. Sejak awal tahun, produksi overburden removal turun hingga 12% yoy menjadi 237,9 bcm karena masih turunnya harga batubara. Lalu, penjualan batubara UNTR di bulan April menjadi penjualan terendah sepanjang enam bulan terakhir, atau hanya mencapai 298.000 ton. Sepanjang tahun ini, penjualan batubara UNTR baru mencapai 2 juta ton, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2,3 juta ton.

Tahun ini, perseroan memangkas target penjualan batubara sampai 50% dari realisasi penjualan tahun lau yang sebesar 6 juta ton batubara. Sehingga, volume penjualan batubara UNTR tahun ini hanya ditargetkan sebesar 3 juta ton.

Produksi batubara itu berasal dari tiga tambang UNTR, yakni PT Asmin Bara Bronang (ABB), PT Turangga Agung (TTA), dan PT Duta Nurcahya (DN). Tambang TTA dan DN akan berproduksi dengan skala paling minimal. Sementara dari tambang Asmin, UNTR berharap bisa menjual 2 juta ton batu bara.  Untuk rekomendasi saham, Ariyanto masih mengkaji kembali rekomendasi dan target harga UNTR. Saat ini, saham UNTR bergerak turun 2,69% ke level Rp 22.650 per saham. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…