NERACA

Jakarta – Tahun ini,  PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) akan memulai membangun pabrik amoniak dengan menghabiskan dana US$ 830 juta di Luwuk, Sulawesi Tengah (Sulteng). Rencananya, pembangunan pabrik tersebut akan dilakukan melalui anak usaha PT Panca Amara Utama yang sempat tertunda di kuartal pertama tahun ini akan siap dibangun menjadi Juni.

VP Corporate and Investor Relations Surya Esa Perkasa, Kanishk Laroya mengatakan, pembangunan pabrik akan dilakukan pada Juni atau molor dari target awal kuartal pertama tahun ini,”Ada masalah dengan kontraktor, akhirnya ganti kontraktor dari lokal. Mungkin dalam minggu pertama atau kedua Juni tanda tangan kontrak, groundbreaking mobilisasi langsung mulainya September atau Oktober," ujarnya di Jakarta, Senin (25/5).

Dia menjelaskan, adanya masalah akibat kontraktor menaikan harga EPC sebesar 15%. Kendati demikian, dengan kontraktor yang baru angkanya tetap sama yakni US$ 545 juta,”Biaya EPC satu term dengan kontraktor baru, tidak ada kenaikan," jelas Kanishk Laroya.

Sementara perincian sumber dananya, perseroan sudah mengantongi sebesar US$ 73,8 juta. Selain itu, tahun ini menargetkan perolehan dana sebesar US$ 140 juta yang akan didapat dari institusi finansial. Selain itu, sebanyak US$ 509 juta sudah didapatkan melalui sindikasi pinjaman dari tujuh bank.

Target pencairan dana US$ 140 juta diharapkan bisa sebelum November 2015,”Sisanya tahun depan. Mulai beroperasi pabriknya pada September 2017 dengan kapasitas 700.000 ton, untuk tahun pertama 600.000 ton,”kata Kanishk.

Asal tahu saja, tahun ini PT Surya Esa Perkasa Tbk menargetkan pendapatan mencapai US$ 50 juta, naik 25% dibanding pendapatan 2014 yang diproyeksikan sebesar US$ 40 juta. (bani)