2014, Tugu Pratama Berhasil Kelola Risiko - Hasil Underwriting Meningkat

 

NERACA 

Jakarta - PT Tugu Pratama Indonesia berhasil mengelola risiko mengingat saat ini risiko bisnis akibat perlambatan ekonomi sepanjang 2014 masih meningkat. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya pendapatan hasil underwriting yang pada 2014 mencapai hingga 60%, atau sebesar Rp425 miliar dari sebelumnya Rp265,19 miliar pada 2013.

Kenaikan hasil underwriting ini turut dikontribusi oleh membaiknya hasil underwriting yang dibukukan dari bisnis captive market-nya, yakni PT Pertamina (Persero). “Hasil underwriting dari captive market sepanjang tahun lalu mengalami peningkatan. Artinya, risiko Pertamina semakin membaik,” ujar Yasril Y Rasyid, Direktur Utama PT Tugu Pratama Indonesia, di Jakarta, pekan lalu.

Kendati begitu, Yasril juga mengakui kalau saat ini perseroan tengah mengupayakan protofolionya menjadi lebih berimbang, antara captive market dan non-captive market. Menurut dia, porsi captive market (Pertamina) terus berkurang dari 37% pada 2012, lalu 35% pada 2013 dan 31% pada 2014. Sebaliknya, porsi non-captive market kini mengalami peningkatan.

Hingga 2014, portofolio bisnis perseroan masih didominasi oleh migas (65%) disusul oleh SKK Migas (13%) dan sisanya dari bisnis lainnya. Ke depan, sambung Yasril, pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan bisnis retail berbasis korporasi.

Sepanjang tahun lalu, PT Tugu Pratama Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan premi sebesar 26,85% dari Rp2,03 triliun pada 2013 menjadi Rp2,58 triliun. Laba bersih mencapai Rp444,78 miliar atau meningkat sebesar 14,25% dari posisi 2013 yang sebesar Rp389,31 miliar.

Meningkatnya laba bersih ini dikontribusi dari dua sumber, yakni pendapatan organik dan nonorganik. Pendapatan organik berasal dari keberhasilan perseroan mengembangkan empat strategi, diantaranya meningkatkan bisnis existing, menciptakan sumber pertumbuhan baru, meningkatkan hasil underwriting dan meningkatkan hasil nonoperasi dan efisiensi biaya.

Sementara pendapatan nonorganik ditopang diantarannya dari pendapatan anak usaha, dan strategic partner yang dilakukan PT Tugu Pratama Indonesia. “Kami bersyukur atas hasil kinerja tahun 2014 setelah pada tahun 2012 mengalami penurunan premi setelah tidak lagi menjadi co-leader konsorsium asuransi migas sejak tiga tahun lalu,” imbuh Yasril.

Dia juga mengakui kalau hal tersebut dipicu oleh keputusan Menteri BUMN mengenai sinergi BUMN yang berdampak pada adanya penunjukan langsung kepada BUMN yang (kepemilikan) sahamnya mencapai 90%. ” Sementara saham Pertamina di TPI hanya 65%” tambahnya.

Pada periode tersebut, Tugu Pratama berhasil membukukan pertumbuhan aset dan ekuitasnya, masing-masing sebesar 17,23% dan 18,97%. Aset meningkat dari Rp6,39 triliun pada 2013 menjadi Rp7,49 triliun. Sementara ekuitas meningkat menjadi Rp2,67 triliun dari Rp2,24 triliun pada periode yang sama 2013.

 

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…