Tol Pejagan - Pemalang Seksi I dan II - Lebaran Siap Dilalui, namun Tersandera Lahan

 

NERACA

Brebes - Setelah menunggu hampir setahun, Ruas Tol Pejagan - Pemalang Seksi I dan II sepanjang 20 killometer yang dikelola anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Toll Road, akhirnya dapat digunakan pada Lebaran tahun ini, tepat 10 Juli 2015 atau H-7. Meski belum tuntas namun ditaksir bisa menghemat waktu perjalanan hingga 30% dari waktu biasa sekitar satu jam dalam keadaan normal atau di luar musim mudik.

Akan tetapi, saat mudik tiba dampak penghematan waktu ini tentu terasa. Menurut Pimpinan Proyek Tol Pejagan-Pemalang, Mulya Setiawan, ketika pemudik melewati Jalur Utama Pantai Utara (Pantura) Pejagan - Pemalang, mereka akan menemui persimpangan, lampu merah hingga pasar tumpah, yang menyebabkan perjalanan bisa mencapai tiga jam.

Padahal, waktu normal yang bisa ditempuh hanya satu jam,” ungkap Wawan, sapaan akrabnya di Brebes, Jawa Tengah, pekan lalu.

Dengan dibukanya dua seksi ruas tol tersebut maka akan menjadi pemecah kemacetan saat mudik. Pasalnya, Jalan Tol Palimanan - Kanci rencananya akan juga akan dibuka maka titik kemacetan di Simpang Jomin akan ‘pindah’ ke ruas tol ini.

Wawan menjelaskan, saat mudik maupun arus balik Lebaran nanti, ruas tol ini akan difungsikan satu arah menuju Brebes, dari arah barat ke timur. Sementara ketika arus balik difungsikan satu arah menuju Pejagan atau dari timur (Pemalang) ke barat.

Jalan yang difungsikan selebar 10 meter jalan yang sudah dilapisi agregat atau aspal kasar setebal 10 sentimeter. Meskipun begitu, Wawan mengingatkan bahwa rual tol ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan belum bisa dilalui bus atau kendaraan berat lainnya.

Struktur jalan sudah 100% bisa dilalui kendaraan. Tetapi, kami harap hanya kendaraan pribadi saja yang boleh lewat, untuk bus dan kendaraan besar,” kata dia.

Selain itu, Wawan memastikan bahwa para pemudik bisa melewati ruas tol ini secara gratis lantaran penggunaannya yang bersifat darurat. "Untuk mudik dan arus balik gratis. Karena pada prinsipnya jalan tol ini belum selesai,” jelasnya.

Konsinyasi

Sejatinya, seksi I dan II sudah harus rampung pembangunannya pada Agustus 2016 mendatang. Namun lagi-lagi, perseroan terhambat di pembebasan lahan. Hal itu dibenarkan Wawan di mana terdapat enam pemilik dari tujuh bidang lahan yang melintang di tengah pembangunan jalan tol tersebut.

Pemerintah, melalui Tim Pembebasan Tanah Kementerian Pupera, memberi harga penawaran pembebasan lahan terhadap satu bidang lahan sebesar Rp300 juta. Namun, sang pemilik tak menyetujui harga tawaran itu, mereka meminta harga satu bidang lahan sebesar Rp1,5 miliar,” paparnya.

Hal ini terus berkepanjangan dan belum terjadi titik temu antara kedua belah pihak. Padahal, jalan tol Pejagan - Pemalang tersebut akan dipersiapkan untuk arus mudik dan balik Lebaran yang dalam waktu kurang dari dua bulan akan digunakan.

Mulya juga mengeluhkan sulit menyelesaikan seluruh proyek jalan tol seksi I dan II ini untuk persiapan mudik Lebaran. Hal ini karena tenggat waktu penyelesaian proyek jalan tol Pejagan-Pemalang untuk seksi I dan II menghadapi mudik Lebaran akan berakhir pada bulan depan.

"Pembebasan tujuh bidang lahan ini harus selesai bulan Juni ini. Kalau tidak bisa (diselesaikan), kita akan titipkan ke pengadilan atau konsinyasi," tegas Mulya. Jika harus begitu, lanjut dia, pembebasan tujuh bidang lahan ini akan memakan waktu lebih lama.

Namun demikian, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pupera sebagai instansi pemberi izin jalan tol dan Kepolisian untuk mengatur jalan tol, sehingga jalan tol Pejagan - Pemalang ini dapat dilintasi para pemudik saat lebaran nanti meski di tengah jalan terdapat beberapa lahan yang masih belum selesai pembebasannya. Ardi

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…