Dampak Kelonggaran LTV - Metland Belum Revisi Target Penjualan

NERACA

Jakarta  - Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memberkan kelonggaran aturan loan to value (LTV), khususnya untuk uang muka KPR direspon positif pelaku industri properti karna bisa meningkatkan permintaan pasar properti yang tentunya bakal mendongkrak kinerja keuangan.

Namun sebaliknya, bagi PT Metropolitan Land Tbk (MTLA), kebijakan tersebut  tidak akan memberikan berimbas banyak ke penjualan perseroan tahun ini,”Kita tidak akan revisi target, pengaruh memang ada. Tapi portofolio kita 80% menengah dan bawah. Jadi 80% properti kita dibawah 80 meter ke persegi. Jadi pengaruh ke kita tidak besar," kata Sekretaris Perusahaan Metropolitan Land, Olivia Surodjo di Jakarta, kemarin.

Kendatipun demikian, perseroan optimis target penjualan sebesar Rp 1,29 triliun bakal tercapai, kendatipun ada perubahan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) properti,”PPnBM, dari Rp10 miliar jadi Rp5 miliar, kita sekitar 60% dari penjualan properti dibawah Rp1 miliar. Jadi, efek PPnBM ini kecil. Kita baru launch di Metland Cyber tapi juga tidak sentuh Rp5 miliar. Belum ada dampaknya ke kita, karena target market kita menengah,”ujarnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, sekitar 30% dari penjualan perseroan itu berada di angka Rp1-2 miliar. Sedangkan, 10% lagi berada dikisaran Rp3 miliar ke atas. Sementara itu, hingga April 2015, perseron telah membukukan penjualan sebesar Rp345 miliar. Selain itu, perseroan juga bakal merubah peruntukan atas dua proyek hotel miliknya. Kedua proyek tersebut yakni, proyek pembangunan hotel di Cawang, Jakarta dan Lampung, Sumatera Selatan.

Kata Olivia Surodjo, langkah ini dilakukan perseroan karen melihat lesunya bisnis perhotelan yang disebabkan oleh larangan penyelenggaraan rapat Pegawai Negeri Sipil (PNS) di hotel. Meski saat ini, aturan itu sudah di revisi, namun tetap berdampak ke revenue perseroan dari bisnis perhotelan,”Kami sudah izin kepada pemegang saham dalam RUPS untuk merubah rencana pembangunan Hotel Horison Jakarta, menjadi perkantoran. Yang di Lampung itu juga kita ubah dari hotel menjadi Apartemen. Pasalnya, saat ini kondisi hotel gak bagus, pasca aturan rapat itu,”ungkapnya.

Dia menjelaskan, akibat adanya pelarangan tersebut, tingkat okupansi hotel-hotel yang dimiliki perseroan merosot hingga mencapai sekitar 50%. Untuk itu, perseroan masih mengurus perizinan atas peruntukan dari hotel menjadi apartemen dan perkantoran. Meski begitu, MTLA meyakini, porsi pendapatan berulang (recurring income) perseroan terhadap pendapatan tahun ini masih akan sebesar 32%.
Sedangkan sisanya yang sebesar 68% akan diperoleh dari hasil penjualan propertinya. Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS), perseroan bakal membagikan dividen sekitar 20% dari laba bersih perseroan yang mencapai Rp 267,95 miliar pada 2014.

Ini berarti perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp 53,06 miliar kepada 7.579.333.000 pemegang saham yang terbagi atas 10% dividen tunai dan 10% direncanakan sebagai dividen saham sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Selain dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham, perolehan laba tersebut juga akan dialokasikan sebagai cadangan sebesar Rp 2 miliar. Sementara sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…