Bidik Penjualan Rp 1,1 Triliun - Jaya Agra Watte Akuisisi Lahan di Sulawesi

NERACA

Jakarta – Meskipun saat ini harga komoditas kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dunia belum mengalami kenaikan harga yang signifikan, namun tidak menyurutkan ekspansi bisnis PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA). Bahkan sebaliknya, perseroan berencana menambah land bank sekitar 20 ribu hektar.

Kata Direktur Produksi PT Jaya Agra Wattie Tbk, tahun ini perseroan akan menambah land bank sekitar 20 ribu hektar di Sulawesi,”Kita tengah mencari lahan baru untuk menambah kapasitas produksi CPO. Dimana lahan baru yang di incar yaitu di Kalimantan Tengah dan Sulawesi,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Namun dari dua lokasi yang bakal di akuisisi lahannya, perseroan lebih condong ke Sulawesi. Namun sayangnya, perseroan belum banyak cerita terkait akuisisi lahan karena masih tahap negosiasi harga. Yang pasti dengan rencana akuisisi lahan tersebut, perseroan telah mengalokaskan belanja modal tahun ini sebesar Rp 341 miliar. Adapun sumber dana belanja modal akan diperoleh dari internal perusahaan, dan sisanya akan dipenuhi dari pinjaman bank atau penerbitan obligasi.

Seluruh modal tersebut akan digunakan untuk menanam tanaman baru kelapa sawit dan karet,”Kami akan menanam tanaman baru karet seluas 855 hektar dan kelapa sawit seluas 670 hektar," kata Direktur Jaya Agra Wattie, Bambang S Ibrahim.

Menurut Bambang, tahun ini perseroan tidak akan ekspansi untuk menambah pabrik pengolahan kelapa sawit. Fokus perseroan tahun ini adalah menambah lahan tertanam untuk kelapa sawit dan karet. Kemudian tahun ini, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 1,1 hektar dan laba bersih Rp 529 miliar. Sementara target produksi karet 24. 520 ton pertahun dan produksi CPO sebanyak 66.809 ton pertahun.

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan bakal membagikan dividen sebesar Rp 5 miliar atau 10% dari total laba bersih perseroan tahun lalu sebesar Rp 50 miliar. Dividen yang dibagikan setara dengan Rp 1,34 per saham. Sementara sebesar Rp 2,5 miliar atau lima persen dari laba bersih 2014 akan digunakan sebagai dana cadangan,”Sisa laba bersih akan dibukukan untuk menambah saldo laba guna memperkuat struktur modal perseroan,”kata Bambang.

Dia melanjutkan, selain melangsungkan RUPST perseroan juga melaksanakan RUPS luar biasa (RUPS LB). Salah satu hasil keputusan RUPS LB perseroan adalah pemberian kuasa kepada Komisaris untuk menetapkan honorarium dan tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris perseroan tahun ini. 

Asal tahu saja, tahun lalu PT Jaya Agra Wattie Tbk membukukan pendapatan tumbuh 17% menjadi Rp 761 miliar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 649 miliar. Sementara laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan turun 25% dari Rp 68 miliar menjadi Rp 50 miliar di 2014. Penurunan lebih disebabkan karena pelemahan harga komoditas karet serta penambahan beban bunga pada beban bunga.

Kemudian harga jual rata-rata CPO meningkat 17& dari Rp 7.100 per kg menjadi Rp 8.300 perkg di tahun 2014 dengan peningkatan 2% volume penjualan menjadi 40.761 ton dari sebelumnya 39.874 ton. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…