Tren Laju IHSG Masih Bergerak Terbatas

NERACA

Jakarta – Derasnya aksi ambil untung oleh sebagian pelaku pasar dituding menjadi penghambat laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) di perdagangan akhir pekan. Alhasil, penguatan indeks BEI yang terjadi sejak awal perdagangan tidak optimal di penutupan pasar. Dimana indeks BEI hanya mampu ditutup menguat tipis 1,945 poin (0,04%) ke level 5.315,153. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,790 poin (0,09%) ke level 926,603.

Kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, aksi ambil untung sebagian pelaku pasar saham di dalam negeri menahan indeks BEI menguat lebih tinggi, “Berlanjutnya aksi lepas saham makin menambah beban bagi IHSG,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, kenaikan indeks BEI yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini yang memicu sebagian pelaku pasar saham cenderung merealisasikan keuntungannya sehingga bursa saham domestik hanya bergerak mendatar. Kendati demikian, lanjut dia, potensi IHSG BEI untuk tetap berada dalam area positif masih terbuka ke depannya.

Lanjutnya, sentimen dari kenaikan peringkat outlook surat utang pemerintah oleh Standard & Poor’s dan pembagian dividen oleh beberapa emiten masih cukup mampu menjaga animo beli pelaku pasar. Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengungkapkan, posisi IHSG BEI yang tetap berada di atas level psikologis masih memungkinkan bagi pelaku pasar saham untuk dapat melakukan aksi beli secara selektif,”Pasar saham domestik memang masih dibayangi aksi lepas saham investor asing, namun akumulasi saham secara selektif masih cukup baik,”ujarnya.

Berikutnya, indeks BEI Senin awal pekan diproyeksikan masih bergerak terbatas dengan kencenderungan menguat. Perdagangan akhir pekan kemarin, saham-saham unggulan banyak di lepas investor asing. Transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 516,433 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 192.314 kali dengan volume 4,940 miliar lembar saham senilai Rp 4,39 triliun. Sebanyak 147 saham naik, 117 turun, dan 105 saham stagnan. Bursa-bursa regional menutup perdagangan akhir pekan dengan kompak menguat. Pasar saham China melesat ke titik tertingginya dalam 7 tahun didorong penguatan saham-saham komoditas.

Disebutkan, bursa regional di antaranya indeks Bursa Hang Seng ditutup menguat 456,11 poin (1,70%) ke level 27.992,83, indeks Nikkei naik 61,54 poin (0,30%) ke level 20.264,41 dan Straits Times menguat 10,32 poin (0,30%) ke posisi 3.450,18.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 2.100 ke Rp 26.850, Unilever (UNVR) naik Rp 1.000 ke Rp 43.850, Lippo Insurance (LPGI) naik Rp 700 ke Rp 5.825, dan Blue Bird (BIRD) naik Rp 600 ke Rp 8.900. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 825 ke Rp 22.425, Inti Bangun (IBST) turun Rp 485 ke Rp 3.000, Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 310 ke Rp 2.800, dan Tower Bersama (TBIG) turun Rp 300 ke Rp 9.000.

Perdagangan sesi pertama, IHSG terkoreksi tipis 5,556 poin (0,10%) ke level 5.307,652. Sementara Indeks LQ45 berkurang 2,431 poin (0,26%) ke level 924.962. Saham-saham komoditas dan konsumer bertahan positif. Aksi ambil untung terjadi di saham-saham bank yang harganya sudah naik tinggi sejak awal pekan. Perdagangan berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 96.296 kali dengan volume 2,22 miliar lembar saham senilai Rp 2,064 triliun. Sebanyak 153 saham naik, 87 turun, dan 86 saham stagnan.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebesar 6,75 poin atau 0,13% menjadi 5.319,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 1,71 poin (0,19%) menjadi 929,11,”Adanya pandangan positif dari Standard & Poor's terhadap outlook ekonomi Indonesia menjadi salah satu pendukung pasar saham di dalam negeri, IHSG berpeluang untuk menguat meski cenderung terbatas," kata Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah.

Menurut Alfiansyah, optimisme pasar terhadap perekonomian akan semakin tinggi, pandangan S&P yang mengubah prospek peringkat utang Indonesia menjadi positif dari stabil dengan peringkat tetap BB+ (double B plus). Dimana outlook peringkat dari S&P itu merupakan pengakuan atas ketahanan perekonomian Indonesia sebagai hasil koordinasi kebijakan yang telah ditempuh oleh otoritas perekonomian.

Dia menambahkan, prospek positif mencerminkan adanya kemungkinan kenaikan peringkat bagi Indonesia dalam 12 bulan ke depan jika pemerintah mencapai tujuan objektif dalam peningkatan kualitas belanja pemerintah. Sementara itu, analis teknikal Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah menambahkan, IHSG yang berhasil melewati level 5.300 poin, secara teknikal berada pada posisi krusial dan rawan untuk terjadi koreksi jangka pendek.

Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 375,90 poin (1,37%) ke level 27.899,62, indeks Nikkei turun 23,38 poin (0,12%) ke level 20.179,49 dan Straits Times menguat 10,39 poin (0,30%) ke posisi 3.450,38. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…