Kemenperin Gelar Workshop Litbang Unggulan - Inovasi Bakal Tingkatkan Daya Saing Produk

NERACA

Jakarta – Berdasarkan amanat UUD 1945, Pemerintah memajukan IPTEK dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Untuk mewujudkan hal tersebut, penelitian dan pengembangan (litbang) tidak berhenti pada invensi saja, tetapi harus sampai kepada inovasi. Demikian disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar pada Workshop Litbang Unggulan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, dikutip dari siaran pers, pekan lalu.

 “Inovasi tersebut diharapkan menghasilkan produk dan servis yang lebih baik, proses produksi yang lebih efisien, tingkat kepuasan pengguna yang lebih tinggi dan pertumbuhan usaha yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing,” papar Kepala BPPI.

Kegiatan kajian hasil litbang unggulan merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Teknologi dan HKI, BPPI Kemenperin dalam rangka memberikan apresiasi terhadap hasil-hasil litbang yang dilakukan oleh Balai Besar dan Baristand Industri. Pada tahun 2015, kegiatan kajian hasil litbang unggulan dilakukan melalui: (a) Seleksi Hasil Litbang Unggulan Balai Besar dan Baristand Industri; dan (b) Penerbitan Prosiding Workshop Hasil Litbang Unggulan Tahun 2015.

Dapat disampaikan, BPPI memiliki 23 unit Balai, 11 Balai Besar, 11 Balai riset dan standardisasi industri dan 1 balai sertifikasi dengan jumlah SDM Peneliti 281 orang dan Perekayasa sebanyak 53 orang. “Dari peneliti maupun perekayasa dan pegawai di bawah BPPI tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan memiliki komitmen yang lebih kuat,” tegas Kepala BPPI.

Kontribusi itu diantaranya untuk pelaksanaan inovasi dan riset-riset yang dibutuhkan industri; penyedia solusi teknis terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia industri, revitalisasi fungsi litbang teknologi dalam rangka peningkatan penguasaan teknologi atau percepatan alih teknologi dan kemandirian bangsa, serta peningkatan aplikasi hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan HKI.

“Dalam kegiatan litbang, Balai Besar dan Baristand di lingkungan BPPI menerapkan pendekatan berbasis pasar (market driven-oriented). Hal tersebut dilakukan agar hasil penelitian dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh dunia industri,” ujar Kepala BPPI.

Dalam mensinergikan dan mengkolaborasikan litbang yang dapat dikerjakan bersama beberapa Balai atau industri, BPPI telah menetapkan Panduan Umum Pelaksanaan Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan Industri di Lingkungan BPKIMI melalui Peraturan Kepala BPKIMI No. 68/BPKIMI/PER/05/2013 tanggal 1 Mei 2013. Selain itu BPPI juga telah menetapkan Panduan Teknis Pengukuran Tingkat Kesiapterapan Teknologi Hasil Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan Industri di Lingkungan BPKIMI melalui Peraturan Kepala BPKIMI No. 110/BPKIMI/PER/09/2013 tanggal 24 September 2013.

“Saya berharap dengan panduan tersebut, hasil litbangyasa di lingkungan BPKIMI dapat terukur, rasional, aplikatif, efisien dan mampu menjawab tantangan dan masalah yang dihadapi oleh industri nasional,” tegas Kepala BPPI.

Kegiatan Workshop Hasil Litbang ini sangat disambut baik oleh Kepala BPPI karena dapat dijadikan wadah apresiasi terhadap hasil litbang Balai Besar dan Baristand Industri. Diharapkan hasil kegiatan litbang yang telah dilakukan para peneliti di Balai Besar dan Baristand Industri dapat memenuhi aspek ilmiah dan kebutuhan industri.

Selama pelaksanaan workshop, terpilih 6 (enam) pemenang Hasil Litbang Unggulan Balai Besar dan Baristand Industri Tahun 2015 sebagai berikut: Peringkat.1, Sri Bimo P dari BBLM dengan judul makalah Penelitian dan Pengembangan Pembuatan Komponen Tapak Rantai untuk Kendaraan Tank Scorpion dalam rangka meningkatkan Kemandirian Hankamnas; Peringkat.2, Rina Masriani dari BBPK dengan judul makalah Metode Pengukuran Kemampuan Daur Ulang Kertas; Peringkat.3, Henggar Hardiani dari BBPK dengan judul makalah Pemanfaatan Sludge IPAL Industri Pulp dan Kertas untuk Chipboard;

Selanjutnya, Peringkat.4, Cica Kasipah dari BBPK dengan judul makalah Aplikasi Kitosan pada Kain Kapas Sebagai Anti Bakteri; Peringkat.5, Misbachul Moenir dari BBTPPI dengan judul makalah Teknologi Hybrid Anaerobic - Wetland untuk Pengolahan Air Limbah Pencucian Jean; dan Peringkat.6, Enny Hawani dari BBIA dengan judul makalah Pengembangan Beras Mocaf Sebagai Produk Pangan.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…