Fajar Surya Bagikan Dividen Rp 37,1 Miliar

NERACA

Jakarta – Emiten produsen kertas, PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) akan membagikan divden tunai tahun buku 2014 sebesar Rp15 per saham kepada pemegang sahamnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (21/5).

Disebutkan, total nilai dividen yang dibagikan adalah Rp37.168.331.805 atau 42,85% dari laba bersih 2014. Sementara sebesar 0,23% dari total laba bersih 2014 atau Rp200.000.000 dicatat sebagai dana cadangan, dan 56,92 persen atau Rp49.377.523.145 digunakan sebagai laba ditahan. Dividen tersebut akan dibagikan pada 19 Juni 2015 dengan cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 26-27 Mei 2015, dan di pasar tunai 29 Mei-1 Juni 2015 dengan DPS hingga 29 Mei 2015.

Tahun ini, perseroan memangkas target penjualan dari rencana awal sebesar Rp5,7 triliun menjadi Rp5,5 triliun di 2014,”Kondisi pasar lagi bergejolak, sehingga kondisinya tidak sesuai dengan ekspektasi di awal memaksa perseroan untuk menurunkan target penjualan tahun ini,”kata Corporate Secretary PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Marco Hardy.

Menurutnya, kondisi pasar yang sedang mengalami pelemahan menjadi pertimbangan perseroan. Imbasnya, pertumbuhan permintaan kertas diakuinya juga mengalami perlambatan. Sementara untuk pertumbuhan laba, perseroan belum bisa menjelaskan secara detail. Namun, pertumbuhan laba normalnya bisa mencapai 4-5%.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, kata Marco, cukup berdampak negatif bagi kinerja perseroan, khususnya disaat perseroan melakukan produksi. Adapun pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), lanjut dia, perseroan mengalami rugi kurs disaat pelemahan terjadi.

Namun, kinerja itu disambut baik dengan kegiatan ekspor perseroan yang menyumbang dari hasil penjualan sebesar 10-15%. Kegiatan ekspor perseroan masih mendapatkan hasil yang baik, sehingga bisa membantu rugi kurs tersebut. Tahun depan, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 6 triliun.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan 10%. Disebutkan, perseroan tidak bisa menggenjot produksi karena kapasitas pabrik perseroaan saat ini sudah mencapai titik maksimal,”Kapasitas pabrik kami saat ini 1,2 juta ton per tahun, sedangkan yang sudah terpakai mencapai 1,1 juta ton,” kata Marco.

Dirinya menambahkan, perseroan tengah menunggu selesainya pembangunan pabrik PM 8 di kawasan Bekasi. Pabrik senilai US$165 juta ini ditargetkan bisa selesai pada 2016 dengan kapasitas produksi 350.000 ton per tahun. Selain fokus di pasar dalam negeri, emiten berkode FASW ini juga berencana menggenjot penjualan ekspor sebagai salah satu strategi mengantisipasi dampak depresiasi rupiah. Saat ini, kontribusi ekspor mencapai 15% terhadap toal penjualan. “Kontribusi ekspor di tahun ini memang masih sama, tetapi nilainya akan meningkat,”ungkapnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…