Obligasi Siap Terbit Capai Rp 30,175 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan, pasar obligasi di dalam negeri masih tumbuh positif. Bahkan hingga kuartal kedua tahun ini, pasar obligasi atau surat utang korporasi yang siap terbit mencapai Rp 30,175 triliun.

Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra mengatakan, surat utang tersebut dijadwalkan terbit hingga Juni 2015,”Rencana penerbitan obligasi tersebut menggunakan laporan keuangan perusahaan Desember sehingga untuk terbit hingga Juni,”ujarnya di Jakarta, Kamis (21/5).

Disebutkan, jumlah nilai obligasi yang bakal diterbitkan di kuartal kedua tahun ini merupakan mandat pemeringkatan untuk penerbitan obligasi yang diterima PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) per akhir April 2015. Dari nilai tersebut, mayoritas diterbitkan oleh perusahaan sektor pembiayaan sebanyak 12 perusahaan dengan rencana emisi Rp 11,45 triliun. Lalu, sektor perbankan sekitar lima perusahaan dengan rencana emisi Rp 9,25 triliun, sektor telekomunikasi sebanyak satu perusahaan dengan rencana emisi Rp 7 triliun.

Kemudian dua perusahaan properti senilai Rp 1,17 triliun, Satu perusahaan sektor printing dan packaging senilai Rp 1 triliun, serta dua perusahaan perkebunan senilai Rp 300 miliar. Sebelumnya, Direktur Capital Markets PT Mandiri Sekuritas, Laksono Widodo pernah bilang, tahun ini perusahaan cenderung lebih meminati untuk melakukan penerbitan surat utang atau obligasi dalam rangka meraih pendanaan dibandingkan aksi korporasi lainya,”Sepanjang tahun ini, penerbitan surat utang korporasi cukup tinggi dibandingkan tahun lalu,”ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa sejak awal tahun ini sampai dengan Mei, emisi penerbitan obligasi korporasi sudah mencapai Rp30 triliun, atau mendekati target emisi obligasi pada tahun 2015 ini yang sebesar Rp45 triliun."Secara nilai, itu lebih besar dari periode sama tahun lalu. Sejauh ini, penyerapan terhadap penerbitan obligasi korporasi juga bagus, artinya uang itu ada dan tidak ke mana-mana. Investor hanya mungkin sedang lebih selektif dan memilih instrumen," katanya.

Selain obligasi korporasi, lanjut dia, penggalian dana melalui penerbitan saham baru (rights issue) juga sedang marak pada tahun ini. Hal itu salah satunya dikarenakan adanya kebijakan pemerintah dari pemerintah yang akan menambah modal BUMN yang sahamnya tercatat di BEI melalui Penyertaan Modal Negara (PMN)."Selain obligasi, meraih dana melalui aksi korporasi lainnya seperti 'right issue' juga cukup marak. Sementara penawaran umum perdana saham (IPO) cenderung minim karena ekonomi lemah. Banyak pelaku usaha memilih menunggu sampai ada perbaikan," ucapnya.

Analis PT Pefindo Riset Konsultasi, Guntur Tri Hariyanto menilai prospek penerbitan surat utang atau obligasi korporasi di Indonesia pada kuartal II tahun 2015 ini cukup baik meski dibayangi melambatnya perekonomian dan depresiasi mata uang rupiah. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…