Jamin Keamanan Produk - Pemerintah Minta Masyarakat Konsumsi Beras Lokal

NERACA

Jakarta – Menteri Pertanian Amran Sulaiman berpesan agar masyarakat memilih mengkonsumsi beras lokal untuk menghindari beras plastik yang meresahkan dalam beberapa waktu terakhir. Mentan mengatakan ia berpesan agar masyarakat memilih untuk mengkonsumsi beras lokal. Ia memastikan beras plastik hanya ditemukan di wilayah Bekasi dan belum ada di daerah lain.

"Pesan saya mencintai produksi dalam negeri, kalau dari petani sudah pasti hasilnya tidak diragukan lagi. Kalau beras dari dalam negeri, makanya cintailah beras kita sendiri," kata Mentan dikutip dari laman kantor berita Antara, Kamis (21/5).

Menurut dia, agar tidak terkecoh beras plastik maka langkah paling mudah yakni masyarakat membeli beras lokal. "Ya paling mudah beli beras lokal, selesai. Pasti kalau beras lokal pasti. Biasanya kan ada kemasannya untuk membedakan," katanya.

Pihaknya masih meneliti asal muasal beras plastik tersebut dan belum bisa memastikan apakah beras itu merupakan impor dari luar negeri. "Masih kita cek, tunggu dulu keputusannya. Belum jelas dari mana dan baru ditelussuri termasuk dicek juga di laboratorium, apa yang disampaikan tadi bahwasannya apa sih sebenarnya isinya itu, apakah plastik atau apa, tunggu saja dari Mendag," katanya.

Amran Sulaiman memastikan persediaan beras untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa Ramadhan dan Lebaran 2015 aman dan cukup. "Aman, kami pastikan sampai Lebaran ini cukup," katanya di Komplek Istana Kepresidenan di Jakarta, Rabu.

Ia berharap, persediaan itu bisa dipenuhi dari stok lokal sehingga pemerintah tidak harus membuka keran impor. Soal harga, ia memperkirakan masalah distribusi masih menjadi penyebab utama mahalnya harga beras di pasaran.

"Distribusi harus baik, kami sudah sarankan ke Bulog, solusinya adalah Bulog harus langsung ke petani, kalau Bulog langsung ke petani, petani menikmati harga dan konsumen juga menikmati harga yang stabil," katanya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memperbaiki tata niaga dan pemasaran beras di Tanah Air karena ada disparitas harga yang lebar dari harga di tingkat petani dan konsumen. Ia mencontohkan harga gabah di tingkat petani berkisar Rp3.400-Rp3.600 atau jika dinilai dengan beras sekitar Rp5.000-Rp6.000/kg.

Harga beras di tingkat konsumen mencapai Rp9.000-Rp10.000/kg sehingga ada disparitas harga yang tajam yang justru dinikmati oleh makelar. Ke depan, pihaknya menekankan pentingnya pengawasan dalam tata niaga beras.

Menteri Perdagangan Rahmat Gobel memperkirakan beras plastik yang meresahkan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir merupakan barang hasil selundupan dari Tiongkok. Menteri Rahmat Gobel, dikutip dari laman yang sama, memastikan pemerintah tidak pernah mengeluarkan izin impor beras. "Enggak ada impor. Kami tidak pernah mengeluarkan izin impor, pasti itu bisa saja barang selundupan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya sedang menyelidiki soal beras plastik sampai saat ini. Gobel mengatakan sudah mengecek kondisi fisik beras yang diduga terbuat dari plastik itu. "Barangnya sudah saya lihat katanya itu beras plastik. Saya sudah tes juga dengan mencoba membakarnya. Ada beragam kemungkinan bisa saja itu beras berformalin makanya kami masih teliti lagi," katanya.

Gobel mengatakan pihaknya sudah mengecek kemungkinan peredaran beras plastik selain di wilayah Bekasi namun hasilnya nihil. "Katanya begitu (di Bekasi). Saya cek di mana-mana tidak ada barangnya," katanya.

Mendag juga sempat melakukan inspeksi mendadak ke pasar tradisional yakni Pasar Cibinong untuk mengetahui kemungkinan peredaran beras plastik. Di pasar itu, Gobel memastikan tidak ada barang berupa beras plastik yang diperdagangkan. Menteri Perdagangan RI Rahmat Gobel menyatakan bahwa pihaknya masih mempelajari temuan beras palsu yang disinyalir memiliki kandungan plastik.

"Kemarin saya sudah menugaskan segenap jajaran saya untuk melakukan uji laboratorium atas adanya temuan beras plastik, apakah benar beras tersebut terbuat dari plastik?," ujar Menteri Perdagangan.

Menurut Gobel, pihaknya masih mempelajari beras palsu yang ditemui dijual di daerah Bekasi. Gobel juga menambahkan bahwa yang jelas beras ini tidak memiliki izin Import dan masih akan terus ditelusuri distributor yang menjual beras tersebut. Menteri Gobel juga melakukan sidak ke pasar-pasar tradiSional untuk mengecek peredaran beras plastik termasuk di Pasar Cibinong. Persoalan beras plastik mengemuka beberapa waktu terakhir dan mendapatkan respon dari berbagai pihak.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian Hermanto mendesak pemerintah untuk melakukan langkah konkret mencegah beras palsu yang diproduksi di Tiongkok masuk ke Indonesia. "Pemerintah harus memberikan jaminan, jangan sampai beras palsu itu masuk ke Tanah Air, ini penting untuk menentEramkan masyarakat yang resah karena isu beras palsu," katanya.

Menurut dia berdasarkan laporan, beras palsu tersebut terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri atau plastik.

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…