Panasia Indo Resources Rilis Rights Issue

Pendaaan lewat pasar modal saat ini tengah menjadi tren bagi pelaku industri atau emiten, baik itu menerbitkan obligasi ataupun saham baru atau rights issue, ketimbang mencari pendaan lewat perbankan yang saat ini bunganya masih tinggi. Ya, pendaaan lewat pasar modal masih menjadi pilihan emiten, meskipun pasar modal saat ini dinilai belum kondusif akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Hal inilah yang dilakukan PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) dengan rencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau nonpreemptive rights issue senilai Rp 1,1 triliun. Dalam siaran persnya di Jakarta kemarin, perseroan menjelaskan, aksi tersebut dilakukan untuk mengonversi utang sebesar Rp 1,1 triliun dari debitor perseroan, yaitu Gold Gazelle Profits Corporation, Lucky Heights Resources Limited, dan Ortega Management Limited.

Manajemen Panasia Indo Resources mengungkapkan, ketiga perusahaan tersebut telah menandatangani konversi utang menjadi saham pada akhir April 2015. Harga saham konversi tersebut disepakati akan senilai harga saham rata-rata pedagangan saham perseroan selama 25 hari terakhir. Disebutkan, harga konversi saham baru adalah Rp 554,6 per saham

Berikutnya, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham terlebih dahulu untuk mengeksekusi rencananya. Akibat dari aksi nonpreemptive rights issue tersebut, pemegang saham akaan mengalami dilusi maksimal sebesar 57,4%. Sehingga, pemegang saham terbesar perseroan akan berganti menjadi Lucky Heights Resources Limited dari sebelumnya PT Panasia Synthetic Abadi.

Setelah aksi tersebut, kepemilikan saham Panasia Synthetic terdilusi menjadi sebesar 19% dari sebelumnya sebesar 44,7%. Sedangkan, Lucky Heights mendapatkan 27,7% saham Panasia Indo Resources dari hasil konversi utang. Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan pendapatan sebeasr Rp 1,1 triliun, meningkat 11,1% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun. Sementar itu, tahun lalu perseroan berhasil menekan rugi bersih menjadi sebesar Rp 109,6 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 218,6 miliar. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…