Tambah Layanan Chanel - Indovision Kerja Keras Jaga Pangsa Pasar

NERACA

Jakarta –Perkokoh pangsa pasar dan mempertahakan posisi sebagai leader market ditengah ketatnya persaingan bisnis tv kabel, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) sebagai salah satu pemain dan pemilik layanan Indovision bakal menahan posisi market leader share sebesar 74,6% menyiasati persaingan karena banyaknya kompetitor di industri yang sama dengan perseroan.

Presiden Direktur MNC Sky Vision, Rudijanto Tanoesoedibjo mengatakan, perseroan akan menjaga pasar sebesar 74,6% dengan peningkatan layanan dan menambah chanel atau tayangan baru,”Kami bisa tahan market share tahun lalu saja sudah bagus. Hal itu sudah jadi progres bagi kami,”ujarnya di Jakarta, Rabu (20/5).

Kerasnya persaingan di industri Pay TV pada tahun lalu diramaikan setidaknya 14-15 kompetitor. Namun, banyaknya kompetitor tidak membuat market share perseroan jatuh. Perseroan dalam meningkatkan market share seiring dengan komitmen dalam melebarkan jaringannya. Konten yang ditawarkan saja menjadi 36 channel saat ini, dari posisi sebelumnya hanya 15 channel,”Perluasan jaringan dan penambahan channel menjadi kekuatan komparatif yang terus dibangun perseroan. Dengan market share hampir 75%, Indovision menjadi pilihan utama bagi masyarakat, khususnya konsumen kitaa," ungkap dia.

Senada, Direktur MNC Sky Yudha Wibawa pun angkat bicara. Dia mengungkapkan saat ini market share dari kompetitornya yakni First Media sebesar 9,8% dan sejumlah kompetitor lainnya hanya mencapai 15,6%,”Market Pay TV ke depan akan tumbuh 17%, penetrasi pasar di Indonesia hanya sembilan persen, angka itu masih jauh jika dibanding raihan di India yang mencapai 80%. Jadi peluang di Indonesia ini masih besar," tambah Yudha.

Perseroan mengklaim, eksistensinya saat ini dalam persaingan bisnis pay TV di karenakan dibangun diatas pondasi yang kuat dengan lebih dari 20 tahun berpengalaman pada bisnis TV berbayar dan telah melakukan penelitian yang luas terhadap apa yang pelanggan inginkan. Disebutkan, peningkatan pada pangsa pasar yang terjadi belakangan ini adalah sebuah contoh dari kompetitif unggulan yang dimiliki oleh MSKY. Kendatipun demikian, perseroan tidak menapik bila bisnis perseroan masih mengalami pelambatan pertumbuhan dari sebelumnya dan pangsa pasar kompetitor menurun.

Kuartal pertama tahun ini, perseroan membukukan rugi sebesar Rp 130,02 miliar, dibandingkan priode yang sama tahun lalu masih membukukan untung Rp 135,76 miliar. Kerugian yang dialami perseroan diakibatkan kerugian nilai tukar asing yang belum direalisasikan. Namun demikian, perseroan berhasil meningkatkan revenue sebanyak 7% YoY untuk di kuartal pertama tahun ini dan EBITDA marjin juga meningkat sebanyak 1% menjadi 40% dari sebelumnya 39%. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…