Terbitkan Obligasi Rp 7 Triliun - Telkom Tawarkan Bunga Maksimal 11,55%

NERACA

Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) bakal menerbitkan obligsi dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Telkom sebesar Rp12 triliun, dengan kupon bunga obligasi yang mencapai kisaran 8,91-11,55%.

Direktur Keuangan Telkom, Heri Sunaryadi mengatakan, obligasi berkelanjutan tahap I yang akan diterbitkan di semester I-2015 sebesar Rp7 triliun. Jangka waktu jatuh tempo obligasi yang ditawarkan dari tujuh tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 30 tahun,”Untuk tujuh tahun kuponnya mencapai 8,91-10,16%, 10 tahun kupon berkisar 8,96-10,31%, 15 tahun kuponnya mencapai 9,21-11,01% dan jangka waktu 30 tahun dengan kupon 9,55-11,55%,”ujarnya di Jakarta, Rabu (20/5).

Rencananya, penggunaan dana obligasi sebesar 87% akan digunakan Telkom untuk pembangunan infrastruktur dan sisanya untuk merger dan akuisisi. Saat ini, Telkom tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, meliputi jaringan broadband, backbone, metro dan RMJ serta IT application and support.

Asal tahu saja, Mei lalu Telkom telah melakukan launching infrastruktur tulang punggung pitalebar Sulawesi Maluku, Papua Cable System sebagai bentuk wujud komitmen Telkom dalam mendukung pemerataan komunikasi dan informasi di seluruh kawasan Indonesia. Telkom juga fokus pada bisnis broadband melalui IndiHome triple play, serta layanan 4G LTE yang dikembangkan Telkomsel selaku entitas anak.

Setelah mendapatkan pertanyaan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heri menuturkan, perusahaan akan membuka periode penawaran umum obligasi pada di Juni 2015. Demi merealisasikan langkah penerbitan obligasi ini, perseroan sudah menunjuk Bahana Securities sebagai lead underwriter. Adapun penjamin lainnya didatangkan dari Danareksa Sekuritas dan Trimegah Securities,”Kita sudah pilih underwriter untuk penerbitaan obligasi ini, Bahana sebagai lead underwriter dan dua penjamin lainnya ada Danareksa Sekuritas dan Trimegah Securities,"kata Heri.

Tahun ini, Telkom mengalokasikan belanja modal sebesar 22%-25% dari target pendapatan 2015. Dimana alokasi belanja modal atau capex sekitar 61% untuk broadband di Telkomsel, 26% untuk broadband baik laut dan darat, serta 13% untuk anak usaha. Oleh karena itu, perseroan melakukan pembiayaan dan salah satunya penerbitan obligasi yang dimulai pertengahan tahun 2015. Kinerja tahun ini, perseroan memproyeksikan pertumbuhan diatas rata-rata industri dengan total pendapatan yang dicanangkan sekitar Rp 10 triliun.

Selanjut, Telkom juga berniat melaksanakan akuisisi di tahun ini seiring dengan programnya yakni pengembangan bisnis internasional. Teranyar, perseroan melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi International (Telin), segera merealisasikan ekspansi usaha ke Singapura. Perseroan akan membangun data center berkapasitas 20 ribu meter persegi senilai US$ 115 juta pada Juni 2015. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…