Dampak Lesunya Ekonomi - BEI Skeptis Target IPO Bakal Tercapai

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak memusingkan target 32 emiten baru harus melantai di pasar modal di tahun ini, dari raihan empat emiten yang telah mencatatkan saham perdananya di bursa hingga pertengahan Mei 2015,”Kondisi ekonomi Indonesia yang lambat menjadi salah satu pendorong minimnya perusahaan yang ingin masuk bursa,”ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen di Jakarta, Selasa (19/5).

Kendatipun demikian, dirinya tetap tetap optimistis target IPO tahun bisa capai target. Berapa pun hasilnya, pihak BEI menerima dan bahkan kalau tidak tercapai, kata Hosen, dirinya meminta maaf dan tetap menyakini, pasar yang paling bagus IPO akan terjadi di kuartal ketiga dan ke-empat.

Dia mengakui, ekonomi yang melambat saat ini memiliki titik keseimbangan, di mana ada sisi negatif dan positif. Perlambatan ekonomi seharusnya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjalankan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO),”Di saat melambat waktu investasi, beres-beres, ada sisi positif. Kita sikapi dengan baik dan yakin apa pun yang terjadi, ekonomi harus berjalan. Untuk ke depan kita melihat masih optimistis pasar saham," jelas dia.

Dengan melihat hanya empat emiten yang baru masuk, Hoesen menegaskan, BEI optimistis akan banyak perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa di kuartal III dan IV, setidaknya setelah semester satu banyak minat perusahaan yang ingin masuk."Kita tunggu saja buku Maret, Semester II tahun ini, semoga tercapai target emiten," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bisa meraih lebih dari 32 perusahaan untuk melantai di bursa pada 2015. Hal tersebut telah menimbang situasi politik dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kondusif di tahun depan."Bursa optimistis. Situasi politik dan pertumbuhan ekonomi lebih kondusif berbeda dengan keadaan tahun ini. Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi jadi 5,8% di tahun depan, dibanding tahun ini hanya 5,1-5,3%," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito.

Ito menjelaskan, situasi yang terjadi dari faktor eksternal tidak perlu dikhawatirkan, seperti quantitative easing dan khususnya pasar saham. Dibantu dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang baik pada tahun depan, maka diprediksi sentimen positif tetap berpihak pada kondisi pasar saham Indonesia,”Tidak ada yang megkhawatirkan, kita justru optimistis. Waspada yang harus dijaga pada tahun depan adalah defisit APBN dan defisit transaksi berjalan," tandas Ito.

Pengamat pasar modal dari MNC Sekuritas, Edwin Sebayang menilai, lesunya perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2015 memicu minat investor terhadap penawaran umum perdana saham (IPO) cenderung menurun,”Menurunnya perekonomian domestik serta ekspektasi pada kuartal II yang kembali menurun akan membuat minat investor terhadap saham IPO berkurang,”ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…