Industri Kecil dan Menengah - Kemenperin Promosikan Produk Unggulan Pengrajin

NERACA

Jakarta - Upaya pemerintah dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) terlihat pada tindakan Kementerian Perindustrian yang secara konsisten terus mempromosikan berbagai produk unggulan dari para desainer dan pengrajin nasional kepada masyarakat luas.

Direktur Jenderal IKM, Euis Saedah mengatakan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan oleh industri kecil dan menengah menjadi sangat penting untuk terus diperhatikan, terutama dalam era globalisasi yang kian terbuka setiap tahunnya. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai produk mancanegara akan menjadi pesaing bagi produk yang dihasilkan oleh industri dalam negeri.

Untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan, Kemenperin akan memfasilitasi pembangunan tujuh kawasan industri prioritas, yaitu Ketapang dan Mandor-Landak di Provinsi Kalimantan Barat; Batu Licin-Tanah Bumbu dan Jorong-Tanah Laut di Provinsi Kalimantan Selatan; Sei Mangkei-Simalungun dan Kuala Tanjung-Batubara di Provinsi Sumatera Utara; serta Tenggamus di Provinsi Lampung. Selain itu juga akan dibangun sebanyak 11 sentra IKM.

Dirjen IKM mengharapkan, para perajin maupun masyarakat Indonesia dapat terus menggali serta mengembangkan budaya lokal dalam menciptakan keunikan pada karya-karya yang dihasilkannya, sehingga mampu meningkatkan daya saing berbagai produk unggulan dalam negeri sebagai upaya pengembangan industri kreatif.

”Industri kreatif saat ini akan terus didorong sebagai salah satu dasar untuk pengembangan ekonomi nasional. Apabila industri kreatif ini terus berkembang, diharapkan juga dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang memiliki nilai seni tinggi dan daya saing di pasar global,” tuturnya saat membuka gelar pameran produk unggulan Sumatera dan Kalimantan di Jakarta, Selasa (19/5).

Dirjen IKM meyakini, hasil semuanya itu akan dapat berkontribusi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan ataupun pedesaan yang sanggup menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat perajin.

Selanjutnya, Dirjen IKM mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang unggul berupa sandang dan pangan. Pembangunan industri sandang serta pangan sudah menjadi prioritas pengembangan yang dilakukan oleh industri kecil dan menengah. “Semangat berkarya dan berkreasi perlu mendapatkan perhatian dan fasilitasi untuk mempromosikan hasil karya dalam negeri,” tegasnya.

Beberapa produk sandang yang menjadi unggulan asal Sumatera Barat yakni kain songket yang merupakan kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat perayaan atau pesta. Selain itu, jenis kain dari Sumatera diantaranya kain sulaman, batik tanah liat serta bordir dengan ciri khas masing-masing, seperti bordir kerancang langsung, sulaman kamalo piniti (Padang Pariaman), sulaman koto gadang, ampek angkek payakumbuh, dan pessel dengan sulaman. Sedangkan dari produk pangan yang sangat terkenal antara lain rendang, keripik balado, dan lain sebagainya.

Begitu pula dengan Kalimantan, memiliki aneka ragam hasil kerajinan tangan melalui produk sandangnya yang mempunyai nilai jual tinggi yakni kain tenun sabuk, yaitu kain yang dipakai oleh kaum pria untuk melengkapi baju teluk belanga yang merupakan pakaian khas melayu.

Selain itu juga terdapat kain tenun belitang daerah kumpang ilong, Kabupaten sekadau (dayak mualang/ibanik), tenun ensaid panjang Kabupaten sintang (dayak desa/ibanik), tenun kapuas hulu (iban dan kantuk/kelompok ibanik). Sedangkan produk pangan yang terkenal khas dari Kalimantan antara lain, masakan asam pedas di daerah Pontianak, kerupuk basah merupakan makanan khas kapuas hulu, dan pansoh yaitu masakan daging di dalam bambu oleh masyarakat Dayak.

Dalam rangkaian pameran Produk Unggulan Sumatera dan Kalimantan 2015, Menperin akan meresmikan Launching dan Fashion Show Songket Iddhi di Kementerian Perindustrian pada Rabu (20/5). Acara tersebut akan dihadiri oleh Pimpinan Daerah, Ketua Dekranasda, serta Ketua DPRD Kabupaten/Kota/Provinsi Sumatera Barat.

Dapat disampaikan, sektor industri pengolahan non migas mulai bergeser ke luar Pulau Jawa, yaitu dari 24,63% pada tahun 2008 menjadi 27,22% tahun 2013. Kontribusi wilayah Sumatera dan Kalimantan terhadap nilai tambah sektor industri non-migas nasional relatif cukup besar, yaitu mencapai 23,90%. Namun demikian, kontribusi tersebut lebih banyak diberikan oleh Sumatera sebesar 20,63%, sedangkan Kalimantan memberikan kontribusi sekitar 3,27%. Oleh karena itu, potensi pengembangan industri khusus di wilayah Kalimantan masih sangat besar mengingat banyak sumber daya industri yang masih bisa dimanfaatkan secara optimal.

Pameran yang diselenggarakan selama empat hari, tanggal 19 – 22 Mei 2015 dan dibuka untuk umum pukul 09.00 – 17.00 WIB, diikuti sebanyak 53 IKM binaan dari Dinas Perindagkop dan Dekranasda Kabupaten/Kota se-Sumatera dan Kalimantan. Produk unggulan yang ditampilkan antara lain tenun songket, bordir, sulaman, dan kerajinan perak.

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…