Hilirisasi Industri Kelautan dan Perikanan - Investor Dihimbau Buka Pabrik Rumput Laut di Indonesia

NERACA

Bogor – Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P. Hutagalung menghimbau agar investor dalam negeri atau investor asing agar membuka pabrik untuk rumput laut di Indonesia. “Sesuai dengan program hilliriasasi industri dan penguatan nilai tambah hasil produk rumput laut, maka kami dari KKP menghimbau agar investor mulai membuka pabrik di Indonesia,” kata Saut kepada wartawan saat menghadiri acara Introduction Meeting and Mini Expo Agar and Carrageenan, di Novotel Golf Resort and Convention Center Golf Estate di Bogor, Senin (18/5).

Menurutnya saat ini ekspor produk rumput laut baru 30 persen yang diekspor dalam bentuk olahan sedangkan 70 persennya masih dalam bentuk bahan mentah. Oleh karenanya, kami menginginkan ke depan ekspor rumput laut minimal 50 persen sudah dalam bentuk olahan sehingga dapat nilai tambah. “Kami menginginkan ekspor sudah dalam bentuk olahan sehingga ada nilai tambahnya, untuk itu kami akan memfasilitasi investor yang mau membuat pabrik olahan rumput laut di Indonesia,” ujarnya.

Mengingat, sampai dengan saat ini lanjut Saut, pasar seperti Eropa maupun Amerika sangat besar dan sejauh ini pasar itu banyak diambil oleh China yang notabene bahan bakunya dari Indonesia. Untuk itu, kami tidak menginginkan negara lain yang meraup keuntungan besar sementara bahan baku produksi dihasilkan dari Indonesia. “Eropa, Amerika, siap terima produk olahan rumput laut, sayang jika pasar itu disia-siakan. Maka dari itu pentingnya investor dapat menangkap peluang ini untuk dapat membangun pabrik di Indonesia,” ucapnya.

Disinggung apakah ketersediaan bahan baku terpenuhi, Dirinya menjamin, jika ada investor yang mau membangun pabrik di Indonesia tidak akan kesusahaan untuk bahan baku. Karena bukan hanya bisa dihasilkan dari petani, juga bisa dihasilkan dari UKM-UKM di Indonesia yang sudah dalam bentuk setengah jadi, sehingga membantu UKM rumput laut dalam memasarkan produknya. “Kami menginginkan semua diuntungkan baik petani, UKM rumput laut, maupun perusahaan jika ingin membangun pabrik disini,” ucap dia lagi.

Karena apa, jika sudah ada pabrik di Indonesia yang pasti bahan baku diserap untuk pabrik dalam negeri, dan akan terus mengurangi ekspor dalam bentuk bahan baku. “Selama ini China yang paling banyak menyerap bahan baku rumput laut kita, makanya kami dorong agar China mau bangun pabrik di Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan investor lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang mau bangun pabrik disini,” terangnya.

Banyak Keuntungan

Pada kesempatan yang sama, Direktur Produksi Direktorat Jenderal  Perikanan Budidaya, KKP Coco Kokarkin menambahkan jika ada pabrik besar rumput laut akan menguntungkan banyak hal. Pertama, dapat menyerap semua produksi rumput laut dalam negeri, Kedua, ekspor rumput laut sudah dalam bentuk olahan yang pastinya nilainya jauh lebih besar, dan yang terakhir limbah dari rumput laut bisa dijadikan pupuk organic yang baik untuk pertanian kita. “Selama ini bahan baku maupun limbah dari rumput laut lari ke China semua, coba bisa dimanfaatkan didalam negeri banyak keuntungannya,” katanya.

Karena seperti limbah dari rumput laut sendiri sudah banyak dibuat menjadi pupuk organic di China dan hasilnya sangat bagus produksi padi di China melimpah. “China berhasil dalam program swasembada padi karena menggunakan pupuk organik yang salah satu bahannya dari limbah rumput laut,” ujarnya.

Maka dari itu,  pentingnya ada pabrik besar di Indonesia yang bisa mengolah rumput laut sehingga banyak menguntungkan bagi Indonesia. “Selama ini kita ekspor bahan baku, karena belum ada pabrik besar yang mau menampung produk rumput laut dalam negeri, harapannya nanti ada pengusaha yang membangun pabrik di Indonesia,” harapnya.

Sebelumnya, menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan, total produksi rumput laut nasional saat ini telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menurut data sementara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi rumput laut nasional  pada tahun 2014 mencapai 10,2 juta ton atau meningkat lebih dari tiga kali lipat. Dimana sebelumnya, produksi rumput laut pada tahun 2010hanya berkisar diangka 3,9 juta ton. Hal ini membuktikan bahwa rumput laut sangat bisa diandalkan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat pesisir. Selain karena cara budidayanya yang cukup mudah dan murah, disamping itu juga pasarnya masih terbuka lebar. "Sejalan dengan kebijakan Presiden RI, KKP akan terus melakukan pembinaan secara terus menerus kepada masyarakat dalam hal membudidayakan rumput laut," ujar Susi.

Susi mengungkapkan, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya adalah lautan memiliki banyak kawasan yang sangat potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut. Salah satu kawasan tersebut adalah Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).  Sejak ditetapkan sebagai kawasan minapolitan perikanan budidaya pada tahun 2010, produksi rumput laut di daerah ini terus mengalami peningkatan. Dimana tahun 2014, total produksinya mencapai 2.400 ton. "Hal ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah yang bersungguh-sungguh mengembangkan kawasan ini menjadi kawasan minapolitan budidaya rumput laut yang terintegrasi dan maju," kata Susi.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…