Remitansi TKI dari Taiwan Capai Rp8,5 triliun

 

 

NERACA

 

Jakarta - Data Bank Indonesia (BI) tahun 2014 mencatat remitansi atau uang yang dikirim TKI yang bekerja di Taiwan mencapai US$668 juta atau setara Rp8,5 triliun. “Karena itu, OJK memandang perlu untuk terus mendorong peningkatan penggunaan transaksi non tunai dan perluasan akses keuangan dalam rangka penempatan dan perlindungan TKI, sehingga akan terciptanya migrasi keuangan yang baik,” demikian pernyataan siaran pers OJK yang ditulis, Senin (18/5).

Rangkaian acara ini merupakan implementasi cetak biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) tahun 2015, khususnya Pilar Pertama yaitu Edukasi dan Kampanye Nasional Literasi Keuangan. Dengan adanya kegiatan edukasi ini diharapkan mendorong para TKI mengelola penghasilan yang diterima selama bekerja di luar negeri dengan baik.

Data menunjukkan jumlah penempatan Buruh Migran Indonesia (BMI) di Taiwan tahun 2010-2014 selalu bertambah dari 137.000 jiwa hingga 191.000 jiwa. Sebagian besar TKI tersebut merupakan pelaut yang mengantongi uang sebanyak 19.273 NT$, pekerja industri dengan 19.047 NT$, dan pekerja di rumah tangga sebagai caretaker (perawat usia lanjut) sebesar 15.840 NT$.

Tingginya pendapatan yang diterima pekerja Indonesia di luar negeri masih menjadi magnet bagi para TKI. Hal tersebut menjadi problematika tersendiri berdasarkan data dari BNP2TKI bahwa besarnya penerimaan yang diperoleh TKI tidak dimanfaatkan dengan baik dan yang menjadi BMI di Taiwan merupakan pelaku yang sama.

Untuk secara keseluruhan, data BI mencatat remitansi pada tahun 2014 sebesar US$ 8.3 miliar atau setara Rp 105,9 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 12.700 per dolar. Direktur Pemberdayaan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Arini Rahyuwati mengatakan remitansi TKI sebesar Rp 105,9 triliun itu merupakan data dari Januari sampai Desember 2014, yang meliputi remitansi dari TKI yang bekerja di negara-negara kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika, Amerika, serta Eropa. “Remitansi tertinggi berasal dari TKI yang bekerja di negara-negara kawasan Asia Pasifik, kemudian Timur Tengah dan Afrika, Amerika, lalu Eropa dan Australia,” kata Arini.

Dia jelaskan, remitansi TKI yang bekerja di negara-negara kawasan Asia Pasifik jumlahnya sebesar US$ 4.6 miliar atau setara Rp 58,4 triliun. Kemudian remitansi TKI yang bekerja di negara-negara kawasan Timur Tengah dan Afrika sebesar US$ 2.9 miliar atau setara Rp 37 triliun Dari remitansi TKI yang bekerja di negara-negara Amerika Serikat sebesar US$ 690 juta atau setara Rp 8.7 triliun. Sedangkan dari remitansi TKI yang bekerja di negara-negara Eropa sebesar US$ 135 juta atau setara Rp 1.7 triliun.

Arini menambahkan, berdasarkan negara penempatan kerja, remitansi tertinggi dari TKI yang bekerja di Malaysia sebesar US$ 2.5 miliar atau setara Rp 32 triliun. Kemudian remitansi dari TKI yang bekerja di Arab Saudi sebesar US$ 2.2 miliar atau Rp 28 triliun. Dari remitansi TKI yang bekerja di Amerika Serikat sebesar US$ 690 juta atau setara Rp 8.7 triliun. Dari remitansi TKI yang bekerja di Taiwan sebesar US$ 668 juta atau setara Rp 8.4 triliun. Sedangkan dari remitansi TKI yang bekerja di Hong Kong sebesar US$ 572 juta setara Rp 7.2 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…