Kabupaten Sukabumi Targetkan Surplus Beras 400.000 Ton

NERACA

Sukabumi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi menyakini pada tahun surplus beras ini akan melampai target nasional 250 ribu ton, menjadi 400 ribu ton. Hal itu mengingat pencapaian tahun lalu yang mencapai 350 ribu ton.

Tahun lalu sudah diatas target surplus yang ditentukan nasional. Pencapaian surplus beras mencapai 360 ribu ton, berarti sudah di atas target surplus yang ditentukan oleh nasional untuk Kabupaten Sukabumi. Namun kita tetap berharap agar petani tidak menjual gabah kering giling ke luar Kabupaten Sukabumi,” kata Sekda Kabupaten Sukabumi, Adjo Sardjono kepada wartawan. Senin (18/5).

Menurut dia, namun disayangkan mayoritas beras yang dihasilkan oleh petani dijual ke luar daerah, akibatnya banyak petani di Kabupaten Sukabumi membutuhkan pasokan beras untuk rakyat miskin atau raskin. Padahal kualitas beras dari Kabupaten Sukabumi itu terbaik.

“Apalagi kualitas beras Kabupaten Sukabumi saat ini cukup baik. Sayang kalau di jual ke luar daerah,” pungkas dia.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada petani pada saat panen agar tidak dijual seluruhnya kepada tengkulak atau distributor dan menyimpan di lumbung beras sebagai cadangan pangan jika terjadi gagal panen, bencana alam dan lain-lain. Seharusnya, saat harga beras melonjak, Kabupaten Sukabumi tidak terpengaruh, tapi karena mayoritas beras dijual ke luar daerah akhirnya harga beras pun ikut melonjak di daerah penghasilnya.

Dia juga mengungkapkan, apabila beras Kabupaten Sukabumi tersimpan di lumbung beras, maka akan tidak terpengarh ketika terjadi kenaikan harga beras.“Dari itu, kami sudah menciptkan konsep lumbung bras di tiap desa, agar bisa menjadi cadangan pangan saat harga beras di pasaran melonjak,” terang dia.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Sudrajat mengatakan, tahun 2014 silam, produksi gabah kering giling mencapau 945 ribu ton.“Dari angka tersebut ketika digiling menjadi beras sebanyak 640 ribu ton. Angka tersebut melebihi kebutuhan beras warga per tahun,” ungkap dia.

Setiap tahun, kata dia, Kabupaten Sukabumi alami kenaikan target surplu sebebsar delapan persen. Dan setiap tahun, target tersebut tercapai, sehingga Kabupaten Sukabumi masuk kategori swasembada beras sendiri. Ron

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…