Awal Pekan, Ruang IHSG Bergerak Terbatas

NERACA

Jakarta- Memanfaatkan laju indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menguat pasca libur kenaikan Isa Almasih, pelaku pasar melancarkan aksi ambil untung terhadap saham-saham yang sebelumnya menguat tajam. Alhasil, indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jum’at akhir pekan ditutup terkoreksi 19,037 poin (0,36%) ke level 5.227,096. Sementara Indeks LQ45 ditutup mundur 4,258 poin (0,47%) ke level 906,726.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan, bursa saham regional yang mencatatkan kenaikan belum cukup kuat menopang pasar saham domestik sehingga IHSG BEI berbalik arah ke area negatif setelah sempat mengalami penguatan pada sesi pembukaan,”Kondisi di dalam negeri masih menjadi salah satu faktor investor asing kembali mencatatkan jual bersih. Pemerintah melalui Menteri Keuangan memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,4% atau menurun dari target sebelumnya yang sebesar 5,7% telah membuat sebagian pelaku pasar melepas saham-sahamnya," paparnya di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, data ekonomi yang dipublikasikan Jumat, (15/5) yakni neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus juga belum mampu menopang IHSG BEI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2015 surplus US$ 454,4 juta. Secara kumulatif, neraca perdagangan sepanjang Januari-April mencatatkan surplus US$ 2,77 miliar dengan nilai total ekspor US$ 52,14 miliar dan nilai impor US$ 49,36 miliar.

Dengan mempertimbangan data ekonomi tersebut, indeks BEI Senin awal pekan diproyeksikan masih bergerak terbatas dengan tren melemah. Akhir pekan kemarin, transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 147,286 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 238.154 kali dengan volume 5,46 miliar lembar saham senilai Rp 5,846 triliun. Sebanyak 147 saham naik, 147 turun, dan 84 saham stagnan. Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan akhir pekan dengan mixed rata-rata menguat. Pasar saham China yang sudah melesat tinggi langsung kena aksi ambil untung.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.200 ke Rp 43.500, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 700 ke Rp 3.515, Matahari (LPPF) naik Rp 425 ke Rp 17.350, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 400 ke Rp 26.400. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 900 ke Rp 22.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 625 ke Rp 46.500, Blue Bird (BIRD) turun Rp 450 ke Rp 8.275, dan Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 420 ke Rp 3.080.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 237.759 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,06 miliar lembar saham senilai Rp4,93 triliun. Sebanyak 155 saham bergerak naik, dan 156 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 89 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 535,73 poin (1,96 persen) ke level 27.822,28, indeks Nikkei naik 162,68 poin (0,83 persen) ke level 19.732,92 dan Straits Times menguat 7,32 poin (0,21 persen) ke posisi 3.463,10.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup melemah 28,272 poin (0,54%) ke level 5.217,861. Sementara Indeks LQ45 berkurang 6,450 poin (0,71%) ke level 904,534. Investor domestik masih berburu saham setelah hari libur Kenaikan Isa Almasih. Saham-saham bank kelas berat jadi sasaran aksi jual investor asing.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 133.660 kali dengan volume 3,169 miliar lembar saham senilai Rp 3,017 triliun. Sebanyak 128 saham naik, 117 turun dan 88 saham stagnan. Bursa-bursa regional hingga siang masih bergerak variatif.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka naik 6,29 poin atau 0,12% menjadi 5.252,42, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,59 poin (0,18%) ke level 912,58,”Kenaikan bursa saham global dan regional memberikan dampak positif pada bursa saham di dalam negeri, indeks BEI masih mampu tercatat menguat di tengah kekhawatiran atas ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar serta melambatnya kinerja sebagian besar emiten di Indonesia," kata analis Samuel Sekuritas, Akhmad Nurchyadi.

Dia menambahkan bahwa beberapa saham berkapitalisasi besar yang nilainya cenderung masih di bawah harga fundamental, diperkirakan dapat memberikan sebuah pendorong penguatan pada IHSG BEI. Namun di sisi lain, penguatan IHSG BEI dapat dijadikan sebagai momentum oleh sebagian pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan, IHSG yang dalam dua hari terakhir ini membukukan kenaikan berpotensi dibayangi oleh aksi ambil untung oleh sebagian pemodal. Dirinya berharap, mata uang domestik bergerak dalam kisaran stabil, setidaknya situasi itu dapat menambah akumulasi sentimen positif yang muncul dari bursa saham ekternal.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 133,30 poin (0,49%) ke tingkat 27.419,85, indeks Nikkei naik 101,74 poin (0,71%) ke tingkat 19.671,98 dan Straits Times menguat 0,06 poin (0,00%) ke posisi 3.454,69. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…