Bank Sampoerna Bekukan Laba Bersih Rp8,8 miliar

 

 

NERACA

Jakarta – Dalam tiga bulan pertama ini, PT Bank Sahabat Sampoerna berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp8,8 miliar atau naik signifikan dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp395 juta. Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna, Ali Rukmijah menyebut, bahwa kinerja kinclong perseroan digerakkan oleh pendapatan bunga bersih yang naik 188,33% menjadi  Rp56,34 miliar.

“Pencapaian laba ini adalah wujud resegmentasi bisnis yang dilakukan sejak Juni 2014 dengan berfokus pada portofolio (kredit) mikro dan UKM. Penyaluran kredit sebesar Rp2,9 triliun, atau naik 64,72% dari sebelumnya Rp1,81 triliun,” sebut Ali seperti dikutip dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (13/5).

Dia optimistis pertumbuhan yang sangat positif pada 2015 ini yang menjadi modal utama dalam mendukung pertumbuhan yang lebih cepat dan berkelanjutan. "Hal ini juga didukung oleh penerapan manajemen risiko yang semakin baik terhadap pengelolaan portfolio pinjaman Bank Sampoerna sejalan dengan komitmen kami untuk secara konsisten menerapkan manajemen risiko yang prudent dengan mengadopsi best practice global untuk konsepkonsep pengelolaan manajemen risiko," tutur Ali

Kepala Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan penghimpunan DPK tersebut meningkat 46% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai Rp2,18 triliun. "Hal ini sebagai salah satu perwujudan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sampoerna dapat terjaga dengan baik dan terus meningkat," ujarnya.

Dalam waktu tiga bulan, Bank Sampoerna berhasil menyalurkan kredit senilai Rp2,98 triliun atau melonjak 64,72% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,81 triliun. Dari aspek rasio keuangan secara umum berada pada tingkatan yang baik. Non Performing Loan (NPL) gross tetap terjaga pada level 2,12%, jauh dibawah batas maksimal yang ditentukan Bank Indonesia sebesar 5%.

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) dilevel yang sangat memadai untuk mendukung pertumbuhan sebesar 20,73%. "Return on asset (ROA) dan return on ekuity (ROE) masing-masing berada pada tingkat 1,26% dan 5,87%," kataHenky. Total aset Bank Sampoerna per 31 Maret 2015 tercatat senilai Rp3,97 triliun, tumbuh sebesar 43,56% dibading periode sebelumnya yang mencapai Rp2,77 triliun.

“Selama kuartal ini kami juga memperluas jaringan di kantor wilayah timur Indonesia yaitu di Sorong, sehingga jumlah kantor cabang Bank Sahabat Sampoerna berjumlah 16,” tambah Direktur SME, Funding dan Network Management Bank Sampoerna, Ong Tek Tjan. Sebagai informasi Bank Sahabat Sampoerna mayoritas sahamnya dimiliki Grup Sampoerna Strategic melalui PT Sampoerna Investama sebesar 81% dan Grup Alfa melalui PT Cakrawala Mulia Prima sebesar 18%.

BERITA TERKAIT

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy NERACA Jakarta - Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian bumi menjadi komitmen bersama untuk mencapai…

BSI : Komposisi Pembiayaan EV Capai Rp180 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat komposisi pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik…

LPPI : Perempuan dalam Manajemen Berpengaruh Positif ke Kinerja Bank

  NERACA Jakarta – Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menemukan bahwa peran perempuan dalam jajaran manajemen puncak berpengaruh positif…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy

AIA Hadirkan Buku Polis Digital ePolicy NERACA Jakarta - Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian bumi menjadi komitmen bersama untuk mencapai…

BSI : Komposisi Pembiayaan EV Capai Rp180 Miliar

    NERACA Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat komposisi pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik…

LPPI : Perempuan dalam Manajemen Berpengaruh Positif ke Kinerja Bank

  NERACA Jakarta – Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menemukan bahwa peran perempuan dalam jajaran manajemen puncak berpengaruh positif…