Tawarkan Rp 1.800 Per Saham - Merdeka Incar Dana IPO Rp 1,83 Triliun

NERACA

Jakarta – Perusahaan tambang emas, PT Merdeka Copper Gold berencana go public dengan menawarkan saham perdananaya atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 1.800-2.100 per saham. Artinya dengan harga tersebut, perseroan mendapatkan dana segar sebesar Rp 1,57-1,83 triliun. Nantinya, dana itu akan disalurkan sepenuhnya untuk entitas anak, yaitu PT Bumi Suksesindo (BSI) yang sahamnya saat ini sebesar 99,9 persen dimiliki oleh perseroan,”Dana itu akan digunakan BSI sebesar 50% untuk belanja modal mereka (BSI), pelunasan utang sebesar 40% dan sisanya 10% untuk modal kerja,”kata Presiden Direktur Merdeka Copper, Adi Adriansyah Sjoekri di Jakarta, Selasa (12/5).

Dia mengungkapkan, dalam gelaran IPO tersebut, perusahaan akan melepas sebanyak 874.363.644 saham atau setara 21,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dimana untuk aksi korporasi IPO tersebut, lanjutnya, perseroan menggunakan buku akhir tahun 2014.

Untuk masa penawaran awal jatuh pada 12-21 Mei 2015, masa penawaran umum pada 4-5 dan 8 Juni 2015, tanggal penjajakan 10 Juni 2015, IPO sendiri mendapatkan tanggal efektif pada 1 Juni 2015, tanggal pengembalian uang pemesanan (refund) pada 11 Juni 2015, tanggal distribusi saham secara elektronik jatuh pada 11 Juni 2015 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) jatuh pada 12 Juni 2015.

Dalam aksi ini perusahaan menunjuk PT Indopremier Securities dan PT Bahana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi saham (joint lead underwriter). Melalui IPO, kata Adi, perseroan akan memiliki ruang yang lebih luas dan fleksibel dalam mengembangkan perusahaan dengan dukungan sumber pendanaan yang lebih baik. Langkah korporasi ini juga akan memastikan bahwa Merdeka akan selalu menjalankan tata kelola perusahaan atau good corporate governance (GCG). Sehingga dengan fundamental bisnis yang solid dan didukung oleh sumber daya manusia terbaik dan profesional, Merdeka dapat mengelola bisnis secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

Tahun ini, PT Merdeka Cooper Gold mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$126,2 juta. Direktur PT Merdeka Cooper Gold, Hardi Wijaya Liong menyebutkan bahwa, dana belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk proses konstruksi sampai perseroan bisa melakukan kegiatan produksi,”Rencana kita memerlukan waktu 20 bulan untuk lakukan konstruksi senilai US$126,2 juta. Kita harap pada akhir tahun depan sudah mulai produksi," kata dia.

Lebih lanjut dia menambahkan, pada tahun 2017 mendatang perseroan menargetkan baru akan menghasilkan pendapatan. Adapun pembiayaan bakal belanja modal tersebut akan berasal dari hasil dana IPO, kemudian ditambahkan dengan project financing,”Capex sebesar itu hanya untuk konstruksi sampai kita bisa lakukan produksi. Akan kita alokasikan US$50,68 juta tahun ini dan US$75,5 juta di 2016 mendatang,”ungkapnya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…