NERACA

Jakarta – Industri perbankan di Indonesia mulai tertarik untuk menyalurkan kredit ke salah satu industri yang saat ini sedang digenjot pertumbuhannya yaitu industri maritim. Diantara bank yang ikut menyalurkan yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank Permata. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan,perseroan memiliki komitmen dalam mendorong pengembangan sektor maritim khususnya kelautan dan perikanan di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Selain didorong potensi sumber daya kelautan yang besar dan belum tergarap optimal, juga didasarkan pada keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, banyak masyarakat yang menjadikan sektor ini sebagai sumber penghasilan,” ungkap Sulaiman, dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan kemarin.

Dari realisasi kredit perikanan sebesar Rp1,53 triliun hingga Desember tahun lalu, Bank Mandiri siap untuk menyalurkan kredit baru hingga lebih dari Rp1 triliun pada tahun ini, baik melalui skim kredit mikro, maupun pembiayaan KUR khusus untuk sektor perikanan.

Sementara itu, Direktur Utama PermataBank Roy A. Arfandy menyampaikan, PermataBank bangga telah dipercaya untuk menjadi salah satu bank pelopor pembiayaan pada sektor kelautan dan perikanan dan Mitra dari Program Jaring ini. PermataBank sangat mendukung OJK untuk membangun kemandirian Kelautan dan Perikanan.

“Sebagai bentuk nyata, kami komitmen awal kami adalah menyalurkan pembiayaan disektor maritim sebesar Rp500 miliar. Kami harapkan program ini dapat berdampak langsung pada peningkatan jumlah lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan nelayan,” pungkas Roy.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan bahwa pihaknya menargetkan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor industri martim mencapai Rp 1triliun atau meningkat hampir 300% dari sebelumnya senilai Rp300 miliar. Ia merasa optimis bisa menyalurkan pembiayaan hingga Rp1 triliun pertahun atau tumbuh sebanyak 300%. “Karena pada kenyataannya BNI tidak bisa kerja sendiri dengan maksimal, tanpa adanya program ini,” ujarnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penyaluran kredit  ke sektor maritim mencapai sebesar Rp 28-29 triliun. Target ini meningkat sekitar 67 persen dibanding dengan realisasi kredit maritim tahun lalu. Menurut Irwan, porsi kredit perbankan untuk sektor maritim sudah seharusnya diperbesar. Pasalnya, potensi ekonomi di sektor andalan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla itu diperkirakan bisa mencapai Rp 100 triliun.

Tahun lalu, realisasi kredit maritim hanya sekitar 2,36 persen dari total kredit perbankan. Sekadar informasi, kredit perbankan 2015 ditargetkan naik 16,2 persen menjadi sekitar Rp 600 triliun. "Kredit sektor kelautan dan perikanan baru Rp 17,6 triliun, sementara total kredit perbankan mencapai Rp 316 triliun. Tahun ini, kami menargetkan industri perbankan bisa tumbuh 67 persen untuk sektor kelautan dan perikanan sehingga akhir tahun bisa mencapai Rp 28 triliun hingga Rp 29 triliun," ucap Irwan.