Indonesia Perlu Turunkan Defisit Transaksi Berjalan - Rencana Kenaikan Bunga The Fed

 

NERACA

Jakarta – Plt Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan‎ menilai bahwa Indonesia harus segera menurunkan defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD). Hal itu menurut Fauzi Ichsan adalah hal yang penting dalam rangka mengantisipasi rencana bank sentral Amerika Serikat yakni The Fed yang akan menaikkan tingkat suku bunganya.

Menurut dia, jika tidak segera diantisipasi maka akan membuat perekonomian Indonesia terus mengalami teakanan disebabkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Pemerintah perlu melakukan koreksi, menurunkan CAD sehingga sewaktu AS naikkan Fed Fund Rate Indonesia bisa lebih siap,"ujarnya, di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Dirinya menambahkan, pasar AS memang dinilai lebih menarik bagi investor dibanding negara-negara lainnya. Sebab itu, banyak dana-dana investor yang akan ditarik dari negara-negara emerging market termasuk Indonesia untuk disimpan di AS. "Secara relatif lebih menarik suku bunga naik, ditambah ada prospek di semester II-2015. Fed Fund rate akan naik 50 bps dari 0,25 persen ke 0,75 persen," pungkas dia. 

Sebelumnya, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati memperkirakan laju defisit transaksi berjalan di kuartal I (Q-I) 2015 belum membaik karena deapresiasi rupiah belum mendorong ekspor secara signifikan.

Enny Sri Hartati berpendapat defisit masih tertekan karena laju impor barang modal akibat ekspansi belanja pemerntah yang sudah digencarkan di kuartal I. "Ekspor mungkin bisa naik, tapi impor barang modal juga sudah mulai berjalan. Ditambah belum ada stimulus buat peningkatan ekspor," katanya. Dia memperkirakan defisit transaksi berjalan masih mendekati angka defisit pada kuartal IV 2014 sebesar 2,81 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurut Enny, pemerintah kurang bergerak cepat dalam memanfaatkan depresiasi rupiah untuk menggenjot ekspor. Hal itu, kata dia, terlihat dari tidak adanya stimulus seperti insentif yang diberikan pemerintah kepada dunia usaha.

Selain itu, kegiatan ekspor juga masih terganggu dengan masih rendahnya harga komoditas dunia dan pelambatan ekonomi negara-negara mitra dagang seperti Tiongkok. “Penurunan harga komoditas juga terus menganggu ekspor kita,” ujarnya.

Sementara, kata Enny, pemerintah terus menggencarkan lelang proyek infrastruktur yang akan diikuti dengan peningkatan impor barang modal. "Kita lihat tren saja, di awal tahun biasanya impor barang modal naik, setelah pemerintah membuat perencanaan," kata dia.

Enny menuturkan pemerintah juga belum terlihat mengembangkan industri substitusi impor.  Akibatnya, saat pemerintah dan swasta gencar melakukan pembangunan seperti saat ini, laju impor juga ikut naik. "Selain itu, industri manufaktur juga belum terlihat bergerak, padahal ekspor diandalkan dari situ," ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…