Luncurkan Antimo Herbal - Phapros Targetkan Penjualan Rp 10 Miliar

NERACA

Jakarta –Manfaatkan kekayaan tanaman herbal di Indonesia, produsen obat milik pemerintah PT Phapros Tbk terus mengembangkan produk herbal dengan kembali meluncurkan satu lagi produk terbaiknya, Antimo Herbal. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Syamsul Huda, Direktur Marketing PT Phapros Tbk mengatakan, produk Antimo Herbal adalah upaya perseroan untuk meraup ceruk pasar obat herbal yang cukup besar di Indonesia.

Dirinya menuturkan, selain pertumbuhan rata-rata pasar produk herbal OTC terus meningkat, ada potensi pasar produk herbal kategori pereda masuk angin yang sangat besar, mencapai Rp2,5 triliun,“Dengan kekuatan brand Antimo yang dimiliki Phapros, diharapkan Antimo Herbal ini bisa diterima oleh masyarakat. Kita menargetkan di tahun pertama penjualan Antimo Herbal bisa mencapai Rp8-10 milyar,” kata Syamsul Huda.

Menurutnya, kendati potensi pasarnya besar, memasarkan produk herbal di tengah kebiasaan konsumsi masyarakat terhadap obat kimia tidaklah mudah. Dan tantangan bagi PT Phapros Tbk adalah bagaimana mengedukasi masyarakat bahwa Antimo Herbal ini tidak sama seperti Antimo tablet yang sudah ada sebelumnya. Bahkan produk ini berbeda dengan produk yang dimiliki kompetitor,”Rasa yang dimiliki Antimo Herbal lebih soft  dibandingkan dengan kompetitor karena memiliki rasa mint, hal ini diketahui setelah uji sampling. Selain itu, produk ini aman dikonsumsi bagi masyarakat yang memiliki masalah lambung,” ungkap Syamsul Huda.

Ke depan, PT Phapros Tbk akan terus mengembangkan produk herbal dengan kualitas terbaik. Untuk tujuan tersebut, PT Phapros Tbk akan meningkatkan kerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti Perguruan Tinggi guna menghasilan produk herbal berkualitas. “Kita masih memiliki beberapa produk herbal yang akan diluncurkan, seperti Lowlipid (obat penurun kolesterol) yang juga bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada. Kita juga akan keluarkan teh herbal untuk penurun glukosa/anti diabetes dan juga pelangsing. Kita juga sedang mengembangkan gula kelapa (coconut sugar) sebagai obat anti diabetes,” ungkap Direktur Utama PT Phapros Tbk, Iswanto.

Iswanto juga menjelaskan, di tengah pertumbuhan ekonomi yang masih melemah, PT Phapros Tbk berhasil menorehkan prestasi dengan membukukan laba bersih sebesar Rp45 milyar. “Laba bersih Phapros meningkat 8,2% sedangkan dari sisi penjualan, Phapros berhasil tumbuh 10,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dari rata-rata industri farmasi di Indonesia yang pada tahun 2014 hanya tumbuh 8,6%,” jelas Iswanto.

Di tahun 2015, PT Phapros, Tbk juga masih memiliki beberapa program pengembangan bisnis. Diantaranya adalah pembangunan pabrik baru yang sudah sampai pada tahap izin industri. Selain itu, rencana IPO (Initial Public Offering) diharapkan bisa terlaksana akhir tahun ini. PT Phapros Tbk juga segera meresmikan rumah sakit yang didirikan bekerjasama dengan beberapa konsorsium dokter di Cirebon, Jawa Barat. (

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah melakukan riset tanaman obat dan jamu dengan menginventarisasi 15.773 ramuan dari 209 suku bangsa. Selain itu juga mengidentifikasi 1.740 spesies tanaman obat dari 13.576 nama daerah tanaman obat. Sehingga, meski nilai ekspor produk herbal belum bisa menandingi ekspor migas atau komoditas ekspor nonmigas lainnya, kinerja produk herbal over the counter (OTC) justru bertumbuh subur atau sebesar 14% di tahun 2014 akibat permintaan konsumen akan produk yang hadir dari alam. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…