Terus Akuisisi Lahan - Menakar Eksistensi Bisnis Properti Ala BSD

NERACA

Jakarta – Keyakinan lesunya bisnis properti hanya bersifat semetara dan akan kembali pulih menjadi landasan bagi PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk terus menggenjot ekspansi bisnis. Maka untuk memuluskan ekspansi bisnis tersebut, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp3,5 triliun-Rp4 triliun pada tahun ini.

Kata Sekretaris Perusahaan BSDE, Hermawan Wijaya, dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi lahan dan pembangunan infrastruktur,”Dana capex kita Rp3,5 triliun-Rp4 triliun di tahun ini untuk pengembangan bisnis perseroan, seperti development cost atau biaya pembangunan infrastruktur, akuisisi lahan dan pembangunan proyek baru yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Palembang, dan Manado,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Hermawan menuturkan, dana capex tersebut dapat menopang target pertumbuhan laba bersih sebesar 10-15% di 2015 atau setara Rp4,20 triliun-Rp4,39 triliun melalui penciptaan nilai di proyek-proyek yang dimiliki BSDE. Selain itu, dana capex juga dialokasikan untuk penambahan landbank seluas 100 hektare (ha) di beberapa proyek utama perseroan, seperti di BSD City, Grand Wisata, Grand Wisata Balikpapan, termasuk pembangunan proyek baru di CBD Kuningan dan Tanjung Barat.

Dana capex didapatkan dari kas internal perseroan, sebab kas internal perseroan sangat kuat. Lanjut dia, perseroan juga telah menerbitkan obligasi sebesar US$ 225 juta dengan tenor selama lima tahun dengan kupon bunga sebesar 6,75% per tahun,”Dana capex akan kami dapatkan dari dana internal dan kas internal perseroan, salah satauanya datang dari penerbitan obligasi perseroan," tegas dia.

Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), BSD bakal membagikan dividen tahun buku 2014 kepada pemegang saham sebesar Rp288,70 miliar, atau setara 7,56% dari total laba bersih sebesar Rp3,82 triliun di 2014.

Kata Hermawan, pembagian dividen akan dibagikan setelah tiga puluh hari pelaksanaan RUPS tahunan perseroan terlaksanakan dengan baik. Hal itu dikarenakan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun sisa laba yang mencapai Rp3,52 triliun atau setara 92,4% dari total laba bersih di 2014 akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan, khususnya dalam pengembangan usaha dan entitas anak perseroan.

Sebagai informasi, Bumi Serpong Damai meraih laba bersih sebesar Rp3,82 triliun di 2014, atau naik 41,95% dari posisi sebesar Rp2,69 triliun di 2013. Laba per saham pun naik menjadi Rp211,31 per saham di 2014, dari posisi sebesar Rp153,82 per saham di 2013.

Laba kotor perseroan menjadi Rp4,13 triliun di akhir 2014, atau turun 0,72% dari posisi sebesar Rp4,16 triliun di 2013. Laba usaha perseroan menjadi Rp2,63 triliun di tahun lalu, dari posisi sebesar Rp2,90 triliun di 2013. Laba sebelum pajak perseroan meningkat jadi Rp4,30 triliun di 2014, dari posisi sebesar Rp3,27 triliun di akhir 2013. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…