NERACA

Selama beberapa tahun belakangan, pendidikan menjadi fokus utama kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia. Salah satunya adalah pameran Beasiswa “European Union – Indonesia Scholarship Info Day” yang diadakan pada hari ini.

Acara ini merupakan peluang bagi pengunjung untuk memperoleh informasi tentang program beasiswa Uni Eropa dan Indonesia. Ajang ini juga menjadi media untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan para perwakilan institusi yang menyediakan program beasiswa maupun dengan para alumni penerima beasiswa.

Sejumlah yayasan dan lembaga pemberi beasiswa seperi Erasmus+ turut memeriahkan kegiatan yang bertajuk “United In Diversity” ini. Bagi para mahasiswa Indonesia, Beasiswa Erasmus Mundus yang diberikan Uni Eropa sejak tahun 2004 hingga saat ini telah membantu ratusan mahasiswa melanjutkan pendidikan ke jenjang studi S2 dan S3 serta mengembangkan keterampilan mengajar bagi para akedemisi di Uni Eropa.

Selain Erasmus, yayasan dan lembaga lainnya seperti LPDP (Beasiswa Pemerintah RI), DIKTI  (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI-Beasiswa Unggulan), Kedutaan Besar Inggris, CampusFrance/Institut Français Indonesia (IFI), DAAD Jerman, Kedutaan Besar Republik Ceko, Nuffic Neso Belanda, Uni Italia, Kedutaan Besar Swedia, Chevening, dan lain-lain juga rurut hadir dalam kegiatan ini.

Pagelaran yang berlangsung di Puri Ratna Ballwoom, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta sejak pagi pukul 08.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB ini merupakan rangkaian kegiatan Pekan Eropa 2015.

"Banyak yang bisa ditemukan selama Pekan Eropa 2015 di Indonesia yang bisa mempererat hubungan politik, ekonomi hingga pertukaran budaya," kata Pelaksana Tugas Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Colin Crooks.

Dalam Pekan Eropa, UE juga bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada untuk mengadakan kursus bahasa, presentasi kesempatan bea siswa di Eropa, bazar, pameran dan pertunjukan.

Selain pendidikan, Pekan Eropa 2015 juga diisi dengan kegiatan-kegiatan yang meliputi seni, kebudayaan, kerja sama, dan olahraga. Salah satu acara itu adalah "Festival Film Europe on Screen" dari 1 hingga 10 Mei 2015 di enam kota, meliputi Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya dan Yogyakarta.

"Dengan Europe on Screen, kami menyebarluaskan pesan atas pemahaman antarbudaya, mempersembahkan 62 film dari pembuat dan produser film ternama dari Eropa," tutur dia.

Pekan Eropa ini juga menyelenggarakan lari maraton sejauh lima kilometer di jalan-jalan protokol ibu kota dengan finis di Gedung Intiland atau kantor pusat European Union Indonesia.

Colin mengatakan hasil penjualan tiket, Rp50 ribu per peserta, akan disumbangkan kepada anak-anak kurang beruntung.