Respon Cepat Mendukung Bantuan di Nepal - Cathay Pasific - Dragonair Galang Dana

Dengan terbatasnya kemampuan pemerintah di suatu negara, bencana alam merupakan kejadian di mana tangung jawab sosial perusaaan dapat ditunjukkan.

NERACA

Gempa di  Nepal  yang baru-baru ini  berkekuatan skala 7.8 SR telah menyebabkan kerugian besar pada infrastruktur negara dan telah menyebabkan beberapa kematian dan cedera. Pemerintahan negeri itu pun kewalahan mengatasi dampak bencana tersebut. 

Bagaimana tidak? Meski gempa sudah mereda, Nepal juga menghadapi risiko serius dengan munculnya berbagai penyakit. Jumlah lokasi pengungsian yang kurang, air yang tercemar dan sanitasi yang buruk dapat mengakibatkan penyakit kolera, disentri, dan penyakit-penyakit lain akibat air yang terkontaminasi.

Menurut data PBB, delapan juta warga Nepal terdampak gempa. Sedikitnya dua juta di antaranya membutuhkan tenda, air, makanan, dan obat-obatan.

Terkait hal itu, Cathay Pasific dan Dragonair menggalang donasi pada penerbangannya dengan mengajak penumpang melalui penggalangan dana untuk membantu mereka yang membutuhkan di zona gemapa.

Mulai tanggal 1 hingga 15 Mei semua sumbangan yang dikumpulkan dari penerbangan maskapai akan diberikan melalui UNICEF Hong Kong (HK UNICEF) yang betugas di Nepal.

Donasi dari  penumpang akan digunakan untuk membantu anak-anak dan keluarga yang terkena bencana dalam bentuk air bersih, alat kebersihan, obat-obatan dan nutrisi, tenda,terpal, vaksin dan kotak medis darurat untuk membantu mencegah penyakit pasca-gempa,serta  mendukung  upaya  rekonstruksi  lainnya  yang  dilakukan  oleh  UNICEF HK.

Cathay Pacific dan Dragonair juga memberikan bantuan langsung kepada organisasi non-profit dan amal  dengan  mengirim  pasokan  bantuan  dan  tim  penyelamat  ke  daerah  yang  terkena dampak tersebut. Selain itu, Cathay Pacific Group telah meluncurkan kampanye penggalangan dana kepada staf mulai sekarang hingga 13 Mei dengan mencocokkan semua donasi yang diberikan oleh staff, dari mata uangnya masing-masing ke dollar.

Seperti diketahui, Nepal terletak di zona pertemuan antara dua lempeng benua (di mana India berbenturan dengan Asia). Getaran gempa yang terjadi di siang hari, dengan episentrum sejauh 80 meter dari barat laut kota Katmandu ini, terasa hingga ke Lahore, Pakistan, Lhasa, Tibet, Dhaka dan Bangladesh, kemudian diikuti gempa susulan sebesar 6,6 skala Ritcher.

Gempa Nepal merupakan gempa terdahsyat sejak  81 tahun terakhir. Tak hanya menelan banyak korban jiwa, bahaya lain tak kalah mengerikan juga mengancam, yaitu longsor salju dari Puncak Everest, Himalaya.

Dengan kekuatan yang  22 kali lebih kuat dari gempa yang melanda Haiti tahun 2010 lalu, gempa kuat yang mengguncang Nepal mengakibatkan banyak kantor, termasuk kantor presiden, Markas Pusat Tentara Angkatan Darat, dan Mahkamah Agung, sebagian rusak.

Menurut statistik kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekitar 600 ribu rumah di negara berpenduduk 28 juta jiwa itu rusak akibat gempa. Sementara  itu, otoritas kesehatan menyatakan fasilitas kesehatan di 14 daerah yang paling terdampak gempa membutuhkan perbaikan sebagian atau seluruhnya.

Tak hanya itu, beberapa bangunan bersejarah di Nepal pun rata dengan tanah. Salah satunya, kuil berumur ratusan tahun di kota tua Kathmandu, Dharahara Tower. Kuil itu dibangun pada masa kekaisaran Nepal di tahun 1800an dan tercatat oleh UNESCO sebagai bangunan bersejarah.

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

BERITA LAINNYA DI CSR

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…