IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 19,171 poin (0,37%) ke level 5.160,308. Sementara Indeks LQ45 bertambah 7,699 poin (0,87%) ke level 892,720. Laju IHSG akhirnya mampu naik 19 poin setelah sempat jatuh gara-gara melambatnya ekonomi RI. Investor asing masih berani simpan dana di pasar modal.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 13.045. per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.995 per dolar AS. Investor menanti laporan data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2015. Selain itu, investor asing mulai berani berburu saham lagi setelah kemarin-kemarin menarik dananya dari pasar modal. Saham-saham unggulan berpotensi menguat tinggi.

Berikutnya, indeks BEI Rabu diperkirakan masih akan melanjutkan tren penguatan. Tercatat transaksi investor asing hingga Selasa sore terpantau melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 454,094 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 255.131 kali dengan volume 5,742 miliar lembar saham senilai Rp 6,084 triliun. Sebanyak 148 saham naik, 152 turun, dan 87 saham stagnan.

IHSG menjadi satu-satunya indeks saham yang menguat di Asia. Pasar saham di Asia kompak menutup perdagangan dengan melemah Selasa sore. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.175 ke Rp 44.175, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 13.450, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 375 ke Rp 8.775, dan Mayora (MYOR) naik Rp 375 ke Rp 259.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 850 ke Rp 72.900, Plaza Indonesia (PLIN) turun Rp 600 ke Rp 3.000, Mandom (TCID) turun Rp 600 ke Rp 19.400, dan Multi Bintang (MLBI) turun Rp 575 ke Rp 9.000.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup menguat 12,016 poin (0,23%) ke level 5.153,153. Sementara Indeks LQ45 naik 4,219 poin (0,48%) ke level 889,240. Investor asing memborong saham-saham bank kelas berat, memanfaatkan koreksi yang terjadi. Aksi beli ini berhasil membawa Indeks balik ke teritori positif.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 159.144 kali dengan volume 3,267 miliar lembar saham senilai Rp 3,459 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 130 turun, dan 83 saham stagnan. Bursa-bursa regional pun akhirnya kompak melemah hingga siang. Pasar saham China menderita koreksi paling dalam.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.075 ke Rp 44.075, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 13.450, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 300 ke Rp 8.700, dan SMART (SMAR) naik Rp 250 ke Rp 6.200. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 1.375 ke Rp 5.500, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.250 ke Rp 72.500, Indocement (INTP) turun Rp 450 ke Rp 22.350, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 450 ke Rp 48.550.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka naik sebesar 12,62 poin atau 0,25% menjadi 5.153,76. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 3,20 poin (0,36%) ke level 888,22. Analis Samuel Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi mengatakan, laporan angka inflasi April 2015 sebesar 0,36 persen, dinilai masih sejalan dengan proyeksi kalangan analis, menjaga laju IHSG BEI untuk kembali bergerak di dalam area positif,”Selanjutnya, pelaku pasar akan menanti terbitnya data produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2015," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, tekanan pada indeks BEI masih dapat terjadi jika pelaku pasar memanfaatkan momentum kenaikan beberapa saham di dalam negeri yang telah menguat pada perdagangan hari sebelumnya (Senin, 4/5) melalui aksi ambil untung.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan,  penguatan IHSG BEI untuk sementara masih bersifat "technical rebound" sehingga masih dimungkinkan terjadinya pelemahan,”Meski berharap kenaikan indeks BEI pada Selasa ini dapat berlanjut, namun tidak ada salahnya untuk tetap cermati dan waspadai potensi pembalikan arah jika data PDB kuartal I 2015 di bawah estimasi pasar," paparnya.

Dirinya sudah memperkirakan bahwa IHSG BEI pada perdagangan Selasa (5/5) ini akan bergerak pada rentang 5.095-5.182 poin. Diharapkan, volume beli pelaku pasar saham meningkat sehingga menjaga IHSG BEI. Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 78,21 poin (0,28%) ke 28.202,03, indeks Bursa Nikkei naik 11,62 poin (0,06%) ke 19.531,63, dan Straits Times melemah 9,49 poin (0,28%) ke posisi 3.472,77. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…