NERACA
Sumenep - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep mencatat inflasi di kabupaten tersebut pada April 2015 terendah se-Jawa Timur, yakni 0,05 persen.
"Pada April 2015, delapan daerah di Jawa Timur yang menjadi lokasi survei indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi. Sumenep terendah dibanding tujuh daerah lainnya," kata Kepala BPS Sumenep, Suparno, di Sumenep, Selasa (5/5).
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,49 persen, Kota Surabaya sebesar 0,41 persen, dan Kota Madiun sebesar 0,39 persen. Sementara inflasi di Kabupaten Banyuwangi dan Kota Probolinggo, masing-masing 0,36 persen, Kota Kediri sebesar 0,31 persen, dan Kabupaten Jember sebesar 0,17 persen.
"Di Sumenep, enam dari tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,23 persen," jelas Suparno.
Enam kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,27 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen.
Selanjutnya, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga juga mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,31 persen.
Suparno juga menjelaskan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi, di antaranya bensin, tongkol pindang, bawang putih, cabai merah, gula pasir, dan upah pembantu tumah tangga."Sementara komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi adalah beras, daging sapi, melon, kentang, bayam, dan rempela hati ayam," tambahnya.
Pada April 2015, di tingkat regional (Jawa Timur) dan nasional juga mengalami inflasi, yakni sebesar 0,39 persen dan 0,36 persen. (ant)
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…