Iran Komitmen Tingkatkan Investasi - Kerjasama Bilateral

 

 

NERACA

Jakarta - Pemerintah Iran menekankan komitmennya untuk meningkatkan kerjasama bilateral di sektor perdagangan dengan Indonesia. Hal ini disampaikan Ketua DPD RI Irman Gusman saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Iran untuk Indonesia Valioallah Mohammadi Nasrabadi di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senin, 4 Mei 2015.

Irman menjelaskan, Dubes Mohammadi menyampaikan potensi kerjasama antara Indonesia dan Iran sangat besar, terutama di sektor perdagangan dan investasi. Sifat perdagangan yang saling melengkapi antara Indonesia dan Iran diharapkan dapat semakin meningkatkan hubungan baik yang telah berjalan selama ini.

Irman menyampaikan, dalam sektor perdagangan, Iran memerlukan komoditi pertanian dari Indonesia, seperti kelapa sawit dan teh. Maka, seharusnya peluang akses ekspor komoditi dari Indonesia ke Iran dapat lebih ditingkatkan lagi.

“Jumlah penduduk Indonesia yang besar, merupakan pangsa pasar yang menjanjikan untuk investasi bagi pengusaha Iran. Tidak hanya sektor pertanian, tapi juga sektor lain seperti perkebunan dan infrastruktur juga cukup menjanjikan untuk pelaku usaha dari Iran,” ujarnya.

Dubes Mohammadi menjelaskan pemerintah Iran telah membuka diskusi dengan pelaku usaha swasta di Iran tentang peluang investasi di Indonesia dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian sampai infrastruktur. “Peluang kerjasama antar kedua negara ini perlu ditingkatkan, dan pemerintah Iran telah mendorong pelaku usaha swasta untuk berinvestasi di Indonesia" ujar Irman.

Selain di sektor perdagangan dan investasi, Irman berharap hubungan bilateral antar parlemen juga dapat terjalin dengan baik. Berbagai upaya peningkatan kerjasama seperti komisi bersama antara Iran dan Indonesia perlu dihidupkan kembali.

Irman menilai peningkatan kerjasama antar negara-negara Islam dapat membangun kesatuan dalam upaya memberantas radikalisme. Selai itu, juga dapat memajukan hubungan antar masyarakat guna menjalin rasa saling pengertian antara masyarakat kedua bangsa, kedepannya kedua belah pihak sepakat untuk mengembangkan kerja sama di bidang riset dan teknologi, pariwisata, kebudayaan, dan pendidikan. 

Deputi Seswapres Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar mengatakan, pertimbangan memulai kembali kerja sama dengan Iran muncul setelah menurunnya hubungan dagang kedua negara belakangan ini, terutama dua tahun terakhir sejak Indonesia tidak mengimpor migas dari Teheran. “Dulu sampai US$1 miliar, sekarang sekitar US$40 juta,” katanya.

Kendala kerja sama perdagangan selama ini tersangkut dengan sanksi Barat terkait program nuklir Iran. Sanksi ini mempersulit masalah jasa keuangan yang akhirnya membuat Indonesia mengurangi impor migas dan produk lainnya dari negara Syiah tersebut.


BERITA TERKAIT

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan NERACA Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Suharso…

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik  NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan

RKP 2025 Dinilai Sangat Strategis untuk Transisi Kepemimpinan NERACA Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) Suharso…

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik

BUMN Diminta Gerak Cepat Antisipasi Dampak Geopolitik  NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan…