Tingkatkan Infrastruktur Kawasan Timur Indonesia - Telkom Bangun Jaringan Kabel Fiber Optik di Sulawesi

NERACA

Makassar– Sebagai satu-satunya BUMN telekomunikasi, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) serius dengan komitmennya menghadirkan jaringan infrastruktur fiber optik yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Salah satu wujud dari komitmen tersebut adalah pembangunan kabel serat optik Luwuk Tutuyan Cable System (LTCS) sepanjang 345 km yang menghubungkan Sulawesi Timur dan Sulawesi Utara.

“Pembangunan Luwuk Tutuyan Cable System ini merupakan bagian dari Indonesia Digital Network dimana Telkom ingin menghubungkan seluruh Indonesia dengan jaringan infrastruktur serat kabel optik,” ungkap Direktur Network IT & Solution Telkom Abdus Somad Arief, saat mendampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang meninjau kegiatan cable loading Luwuk Tutuyan Cable System di Makassar, Minggu, dikutip dari keterangan resmi, Senin (4/5).

Menurut Abdus Somad Arief, pembangunan jaringan kabel optik bawah laut LTCS tersebut dilaksanakan oleh PT Sarana Global Indonesia dan direncanakan rampung pada pertengahan Juni 2015 ini. Ia menambahkan, dengan pembangunan kabel optik, maka diharapkan jaringan komunikasi berjalan lebih lancar, dan membantu masyarakat untuk melakukan komunikasi secara cepat. “Telkom akan mengupayakan seluruh pembangunan jaringan optik selesai tepat waktu, sehingga pada tahun 2015 ini akses jaringan komunikasi sudah berjalan lebih baik,” terang Abdus Somad Arief.

Telkom tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur melalui Indonesia Digital Network. Hingga saat ini, Telkom telah membangun infrastruktur kabel serat optik sepanjang 76,700 km dari Aceh hingga Papua termasuk Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang direncanakan akan diresmikan pada awal Mei 2015. “Proyek SMPCS kami pastikan tuntas dan beroperasi Mei ini. Dari situ, layanan Triple Play IndiHome bisa langsung digelar di Kawasan Timur Indonesia (KTI),” ungkap Abdus Somad Arief.

Diharapkan pembangunan ini akan memberikan dampak positif untuk pemerataan akses komunikasi dan informasi broadband, dengan kualitas yang sama sehingga perekonomian berbasis digital pun bisa dilakukan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara itu dalam keterangan pers yang dilansir Telkom awal April lalu, disebutkan konsorsium sistem komunikasi kabel bawah laut Southeast Asia-United States (SEA-US) yang terdiri dari beberapa perusahaan telekomunikasi global, mengumumkan dimulainya pembangunan proyek kabel laut pertama yang langsung menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat. Proyek pembangunan kabel yang dilaksanakan oleh NEC Corporation dan NEC Corporation of America dengan nilai investasi mencapai 250 juta dollar ini diperkirakan selesai pada kuartal keempat tahun 2016.

Konsorsium SEA-US terdiri dari PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.

Direktur Utama Telin, Syarif Syarial Ahmad mengatakan, pembangunan sistem komunikasi kabel bawah laut ini menjadi salah satu langkah penting bagi pemenuhan kebutuhan komunikasi yang cepat di Indonesia serta membuktikan komitmen Telin bagi masyarakat Indonesia dalam menghadirkan infrastruktur telekomunikasi berteknologi tinggi.“Tujuan ini semakin dekat dengan pembangunan SEA-US, sistem komunikasi kabel laut pertama yang menghubungkan langsung Indonesia ke Amerika Serikat sebagai sumber konten internet dunia,” ujar Syarif.

Sistem kabel laut SEA-US ini akan menghubungkan lima wilayah yaitu Manado di Indonesia, Davao di Selatan Philippines; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles, California di Amerika Serikat. Panjang pembangunan kabel laut ini diperkirakan mencapai 15.000 kilometer, melewati rute yang berbeda dan telah didesain sedemikian rupa untuk menghindari area rawan bencana alam di Asia Timur, sehingga mampu memberikan rute yang berbeda dari sistem kabel yang ada serta memastikan kehandalan layanan yang lebih stabil.

Sistem kabel ini menyediakan tambahan kapasitas 20 terabit per detik (Tb/dtk) dengan menggunakan teknologi 100 gigabit per detik (Gb/dtk). Dengan kapasitas ini, SEA-US akan mampu memberikan kebutuhan bandwidth Asia Tenggara dan Amerika Utara yang selalu meningkat dengan performa yang tak tertandingi, khususnya untuk kedua negara ASEAN tersebut melalui sistem komunikasi kabel laut yang sudah ada maupun yang masih dalam perencanaan.Pembangunan SEA-US ini juga akan menguntungkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Papua Nugini, dan Australia.

Pembangunan proyek SEA-US ini nantinya akan terhubung dengan proyek SEA-ME-WE 5 (South East Asia – Middle East – West Europe), dengan menghubungkan Manado dan Dumai melalui sistem komunikasi kabel laut “Indonesia Global Gateway (IGG)”. Keseluruhan sistem komunikasi kabel laut yang dibangun Telin dalam konsorsium skala global ini akan menjadi perwujudan Indonesia Global Networks (IGN) yang menjadikan peran nyata Indonesia sebagai GlobalHub telekomunikasi dunia.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…