Program Sejuta Rumah - Arwana Siap Ambil Ceruk Pasar Keramik

NERACA

Jakarta – Keseriusan pemerintah untuk mengurangi backlog perumahan dengan menggulirkan program sejuta rumah memberikan dampak positif, tidak hanya bagi pengembang properti lantaran kebanjiran proyek perumahan yang digagas pemerintah. Namun juga turunannya, baik perbankan, industri semen dan termasuk keramik. Maka merespon program tersebut, produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menjadi peluang pasar untuk menggenjot pertumbuhan bisnis yang diyakini akan menuai permintaan keramik cukup besar.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Sekretaris Perusahaan Arwana, Rudy Sujanto mengatakan, tahun ini menjadi tantangan dan hambatab bagi industri keramik seiring depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan kenaikan gas alam yang jauh diatas gas alam industri,”Hambatan pencapaian target memang terasa bagi produsen keramik, tapi itu bukanlah alasan Arwana untuk merumahkan  22 karyawan dari Plant 2 Serang,”ujarnya.

Bagi Arwana, lanjutnya, daya beli masayarat yang turun hanya suatu fenomena yang sementara. Pasalnya, dengan ground breaking untuk program pembangunan sejuta rumah dan program pembangunan infrastruktur pada akhir April 2015, maka roda ekonomi akan berputar lebih cepat dan tentunya kebutuhan keramik akan bertumbuh pada bulan-bulan mendatang.

Oleh karena itu, kata Rudy, Arwana selalu menempatkan diri sebagai produsen keramik dengan harga terjangkau dan menghasilkan laba dengan marjin dan memperhatikan strategi pertumbuhan berkesinambungan berlandaskan lingkungan,”Dengan landasa tersebut, maka kami senantiasa melakukan rekondisi mesin produksi untuk update technology,”ungkapnya.

Bantah PHK

Rudy bilang, seiring dengan up date technology tentunya dalam proses tersebut, mesin terkait tidak akan produktif dalam beberapa waktu. Sebagai dampak tentunya, sebagian pekerja pabrik yang terdiri dari operator  akan diliburkan dan bukan di berhentikan. Arwana merupakan emiten dengan kinerja terbaik pada tahun 2014 ditandai dengan dianugerahi penghargaan sebagai emiten terbaik dengan kapitalisasi pasar dibawah Rp 10 triliun oleh Bursa Efek Indonesia, tentunya tidak akan gegabah mengambil risiko dengan memberhentikan karyawan begitu saja.

Disebutkan, perseroan memiliki 5 plant dengan total karyawan sebanyak 2.000 orang dan perseroan kembali meluruskan pemberitaan terkait merumahkan 50.000 orang, dinilai menyesatkan dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Sebagai informasi, di kuartal pertama tahun ini, Arwana mencatatkan penurunan penjualan sebesar 12,18% menjadi Rp 358,9 miliar dari priode sama tahun sebelumnya Rp 408,77 miliar.

Perseroan mencatat beban pokok sebesar Rp 252,59 miliar, turun 8,3% dari sebelumnya Rp 275,72 miliar. Hal ini membuat laba kotor ARNA turun 20,33% year on year (yoy) menjadi Rp 106,38 miliar. ARNA juga mengalami penurunan laba usaha sebesar 48,18% yoy. Hal ini lantaran beban penjualan naik menjadi Rp 37,6 miliar dari sebelumnya Rp 26,87 miliar serta beban umum dan adminsitrasi naik menjadi Rp 11,84 miliar dari sebelumnya Rp 10,9 miliar.

Di kuartal -2015 ARNA juga menanggung rugi selisih kurs sebanyak Rp 3,7 miliar, berbeda dengan kuartal I-2014 dimana perseroan mencetak laba kurs Rp 6,7 miliar. Total aset ARNA tercatat Rp 1,32 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1,26 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 367,74 miliar dari sebelumnya Rp 346,9 miliar, sementara total ekuitas naik menjadi Rp 952,17 miliar dari sebelumnya Rp 912,23 miliar.

Akhirnya laba bersih ARNA pun turun 48,6% menjadi Rp 39,6 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 77,12 miliar. Kemudian laba per saham pun turun menjadi Rp 5,4 dari sebelumnya Rp 10,5. Rabu (22/4) harga saham ARNA turun 3,13% ke level Rp 775 per saham. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…