NERACA
Jakarta - Guna mendanai ekspansi bisnis, emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) bakal menghimpun dana hingga sebesar Rp 3 triliun. Rencananya, perseroan akan menjual 10% saham senilai Rp 555,2 miliar dan emisi obligasi global sebesar US$ 200 juta (Rp 2,48 triliun). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, Surya Internusa akan menerbitkan obligasi dan saham baru secara bersamaan. Emisi obligasi dilakukan oleh anak usaha perseroan, yaitu SSIA International Pte Ltd. Adapun penerbitan saham baru terkait penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD). Nantinya, obligasi perseroan bertenor lima tahun dengan bunga 12%. Penjaminan obligasi diberikan tanpa syarat (unconditional).
Perseroan mengalokasikan dana US$ 56 juta atau 28% dari hasil emisi obligasi untuk melunasi obligasi 2012. Sedangkan 57% dari dana obligasi atau sebesar US$ 114 juta dialokasikan untuk PT Suryacipta Swadaya (SCS), anak usaha perseroan yang mengelola kawasan industri. Adapun sisa dana obligasi untuk keperluan umum dan belanja modal.
Sesuai rencana, dana untuk SCS akan dipakai untuk membiayai pembelian lahan. Hal itu penting untuk memenuhi pertumbuhan permintaan lahan industri dari investor asing maupun domestik. Secara bersamaan, Surya Internusa juga akan menerbitkan sebanyak 470,52 juta saham baru atau setara 10%. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.180 per saham.
Meski demikian, calon investor yang akan menyerap saham baru perseroan belum ditentukan hingga saat ini. Adapun dana hasil penambahan modal tersebut akan dipakai sebagai alternatif pembiayaan kegiatan usaha perseroan. Maka untuk memuluskan seluruh rencana, Surya Internusa akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 9 Juni 2015. Dewan direksi dan komisaris meyakini, transaksi tersebut merupakan pilihan terbaik bagi perseroan dan pemegang saham. (bani)
Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…
Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…
Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…
Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…