NERACA
Palembang - Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Indonesia di Palembang melakukan aksi damai di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) samping jembatan Ampera, Jumat (1/5).

Dalam aksi damai tersebut, perwakilan buruh secara bergantian menyampaikan orasi sejumlah tuntutan terkait perbaikan nasib, peningkatan kesejahteraan, dan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, elpiji, tarif dasar listrik sesuai harga pasar, serta mendesak pemerintah untuk menurunkan harga barang pokok.

Selain itu, mereka juga menuntut kenaikan upah agar daya beli buruh bisa mengimbangi kenaikan harga kebutuhan pokok, BBM, tarif listrik dan elpiji.

Sekretaris Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Palembang Hariyanto mengatakan, tuntutan yang diungkapkan dalam peringatan Hari Buruh 1 Mei 2015 ini tidak berlebihan dan diharapkan mendapat tanggapan dari pemerintah.

Tuntutan kenaikan upah sangat wajar, karena dalam kondisi sekarang ini daya beli buruh menurun akibat melambungnya harga harga bahan pokok, dan naiknya harga BBM.

"Dengan adanya kenaikan upah diharapkan daya beli buruh bisa meningkat dan kehidupannya bersama keluarga lebih baik lagi," kata Hariyanto, Jumat (1/5).

Pihaknya juga mendesak agar pemerintahan menjalankan jaminan pensiun buruh pada awal Juli 2015 dengan manfaat pensiun 60 persen hingga 75 persen dari gaji terakhir seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Selain itu, lanjut Hariyanto, buruh juga mendesak di antaranya agar pemerintah menambah anggaran jaminan kesehatan Rp30 trilium dari APBN, menghapus sistem kerja alih daya, merevisi UU tentang perlindungan TKI dan UU tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial. (ant)