FITRA Sukabumi Dorong Reforma Agraria



NERACA
Sukabumi - Area pertanian di Kabupaten Sukabumi terus mengalami penyusutan akibat tergerusnya oleh pesatnya pembangunan. Celakanya, jumlah petani pun ikut berkurang yang berdampak langsung kepada turunya kontibusi Produk Dosmetik Regional Bruto (PDRB) dari sektor pertanian.

Manajer Program Forum Indonesia untuk Transparan Anggaran (FITRA) Sukabumi Ajat Zatnika mengungkapkan, berdasarkan data Kabupaten Sukabumi Dalam Angka (KSDA) dari 140.383 petani pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 124.646 petani pada tahun 2011, dan luas lahan pertanian pada tahun 2012 sebanyak 64.599 hektare dan pada tahun 2013 sebanyak 64.027 hektare sehingga luas lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi mengalami pengurangan sekitar 572 Hektar pada tahun 2013.

"Melihat kondisi tersebut, secara tidak langsung berdampak terhadap kontribusi PDRB Kabupaten Sukabumi dari sektor pertanian, dimana sektor pertanian itu merupakan sektor utama penyumbang PDRB Kabupaten Sukabumi. PDRB sektor pertanian pada tahun 2013 sekitar Rp6 triliun pertahun. Dan data yang diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sukabumi, PDRB dari sektor pertanian mengalami penurunan dengan laju pertumbuhan dikisaran 0,44 %," kata dia ketika ditemui Neraca usai seminar tentang integrasi perencanaan pembangunan berbasis agraria di salah satu Hotel Jalan Surya kencana Kota Sukabumi, Kamis (30/4).

Melihat kondisi tersebut, dia mengatakan, Fitra Sukabumi berupaya mendorong reforma agraria karena selama ini secara keagrarian di Kabupaten Sukabumi belum sepenuhnya dirasakan masyarakat, terutama para petani. Apalagi semangat reforma agraria itu lebih kepada penataan kepemilikian dan pemanfaatan pendayagunaan lahan.

"Terjadinya degradasi lahan saat ini tentu sangat kami sayangkan. Makanya dengan adanya semangat reforma agraria ini diharapkan bisa menjaga lahan pertanian agar tak berubah menjadi lahan non-pertanian," tegasnya.  

Ajat pun melihat selama ini isu reforma agraria tak dimasukkan dalam agenda perencanaan daerah. (arya)

 


BERITA TERKAIT

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…