Meraup Untung Dari Cuci Mobil

Meningkatnya penjualan mobil dan sepeda motor dari tahun ke tahun, merangsang bisnis pencucian kendaraan. Saatnya meraup keuntungan dibalik air dan sabun.

NERACA. Melimpahnya kendaraan bermotor dibanyak kota, termasuk DKI Jakarta memang menggiurkan bagi bisnis pencucian mobil dan motor. Hingga Agustus 2011 saja, penjualan sepeda motor Honda mencapai 336.363 ribu unit, belum termasuk merk lain dari kendaraan sejenis atau mobil.

Membuka jasa pencucian mobil memang unik. Meski sudah jelas pangsa pasar yang akan bidik, yakni mereka yang memiliki atau menggunakan mobil dalam kesehariannya, atau kalangan menengah ke atas, namun tanpa kerja keras, kesabaran dan terus melakukan promosi dalam meraih pelanggan akan sulit mengembangkan bisnis pencucian kendaraan.

Beberapa pengalaman para pengusaha pencucian mobil, mengakui bahwa dalam tiga tahun perjalanan mereka memulai bisnis ini, nyatanya mereka mampu mencapai break event point (BEP). Selain kerja keras, pelayanan yang memuaskan, dan, kesabaran, namun kunci sukses mereka adalah memberikan nilai tambah pada usahanya.

Memberi nilai tambah pada bisnis pencucian mobil, memang bukan keharusan, namun bila hal itu Anda kerjalan, bukan mustahil nilai tambah dari beberapa usaha yang berhubungan dengan core bussiness (bisnis utama) yang Anda lakukan, merupakan strategi jitu dalam meraup keuntungan dengan cepat.

Nilai tambah usaha (selain pencucian mobil-red) seperti membuka salon mobil, restoran, pengisian pulsa, warnet, dan lainnya. Salon mobil misalnya, bagi pelanggan yang sangat memperhatikan keindahan kendaraannya, layanan salon mobil setelah mobil dicuci bersih menjadi langkah selanjutnya meraup keuntungan. Meski hanya sekedar member layanan penggantian oli, tune-up, atau menjual aksesoris mobil lainnya.

Jika Anda berniat berinvestasi. Langkah pertama adalah memastikan ketersediaan lahan. Nah, persoalan lahan sifatnya sangat relatif. Bila Anda memiliki lahan sendiri untuk memulai usaha ini, tentu tidak ada masalah. Tapi kalau harus Anda sewa, maka Anda harus hitung lagi pengeluarannya.

Oleh karena itu, berapa besar investasi yang harus dikeluarkan, akan sangat ditentukan oleh seberapa besar dan hebatnya Anda membuka bisnis ini. Misalnya, Anda akan menggunakan mesin berteknologi yang tentu lebih mahal, atau tampilan arsitek bangunan yang menarik yang diharapkan akan menarik pemilik kendaraan untuk menggunakan jasa Anda.

Khusus soal peralatan, Anda bisa memilih sejumlah kemungkinan dari harga peralatan dibanyak tempat. Tentu saja ada beberapa merk dengan harga yang bervariasi. Untuk keperluan mengangkat bodi mobil (car lift) misalnya, Anda dapat pertimbangkan, mau menggunakan sistem hidrolik, atau cukup membangun bunker dengan menggali tanah, agar bagian bawah mobil dapat dijangkau dalam proses pencucian, yang tentu lebih murah.

Pada umumnya untuk memulai usaha cuci mobil yang cukup representatif, diperlukan dana awal diatas Rp 50 juta. Dan untuk bersaing, Anda perlu kerja kreatif guna memberikan nilai tambah pada produk layanan Anda. Nilai tambah dapat Anda lakukan dengan banyak cara. Misalnya member harga discount atau harga yang cukup murah dibanding jasa sejenis namun dengan kualitas yang lebih baik atau setara. Bahkan Anda dapat memberikan layanan antar jemput, program member gets member, dan kreatifitas lainnya dalam menjaring pelanggan.

Bila Anda menyediakan brosur yang diletakkan dibeberapa SPBU, mini market, atau fasilitas umum lainnya sekitar tempat usaha Anda, memang ada baiknya. Termasuk memasang spanduk ditempat strategis, atau datang langsung ke kantor-kantor dan instansi yang memiliki banyak mobil.

Petugas cuci umumnya bekerja dengan sistem pembagian kerja, dengan konfigurasi sebuah  mobil dilayani dua orang. Satu orang melakukan tugas-tugas basah (mencuci, menyemprotkan air), yang lain melaksanakan tugas pengeringan serta sentuhan akhir. Oleh karenanya, mobil-mobil yang masuk tidak perlu menunggu lama untuk dilayani satu per satu, tapi dapat dikerjakan secara serentak dan profesional.

Langkah lainnya adalah mengeluarkan kebijakan layanan dimusim hujan. Untuk harga layanan dimusim hujan umumnya naik hingga 150% lebih mahal dari harga biasanya. Tinggi tarif khusus musim hujan, harus pula Anda iringi dengan jaminan, “Garansi hanya sampai besok. Kalau besok hujan, mobil akan kami cuci kembali.” Promosi ini jelas menarik keinginan pelanggan untuk mencuci ditempat Anda, meski mereka dikenai tarif lebih mahal.

Analisisnya sederhana; bila mobil yang kembali kotor karena hujan, kemungkinan besar yang kembali kotor adalah bodi luar mobil. Sedangkan bagian dalam masih bersih karena baru kemarin dibersihkan. Nah jika diupamakan dari kenaikan 150%, yang 50%-nya adalah ongkos mencuci bagian luar, maka Anda tak kuatir merugi, Karena untuk mencuci yang ke dua, hanya bagian luar saja.

BERITA TERKAIT

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…