PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) pada tiga bulan pertama tahun 2015 mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 38,07% menjadi US$ 109,4 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 176,67 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Direktur Utama PGAS, Hendi Prio Santoso, penurunan laba tersebut didorong oleh turunnya pendapatan bersih perseroan sebesar 17,25% menjadi US$ 696,4 juta dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar US$ 841,63 juta,”Kondisi ekonomi global dan domestik mempengaruhi kinerja perseroan untuk periode 31 Maret 2015. Hal ini menyebabkan turunnya penyerapan pemakaian gas oleh pelanggan industri dan pembangkit listrik,”ujarnya.

Kemudian, pada kuartal pertama tahun ini laba operasi perseroan sebesar US$ 152,5 juta dan laba sebelum dikurangi beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$ 183,9 juta. Dengan volume penjualan distribusi gas bumi perseroan sebesar 796 MMSCFD, sedangkan volume transmisi gas bumi yang disalurkan anak usaha PT Transportasi Gas Indonesia sebesar 754 MMSCFD dan volume transmisi gas bumi dari PGN sebesar 16,4 MMSCFD.

Untuk meningkatkan keandalan bisnis gas bumi, PGN melalui anak usaha PT Saka Energi Indonesia (SEI) pada 2 Februari 2015 mengakuisisi 30% participating interest pada Blok West Bangkanai dari Salamander Energy. Sedangkan, pada 15 April 2015 mengakuisisi 11,666% participating interest pada blok Muara Bakau dari GDF SUEZ,”Blok Muara Bakau merupakan blok dalam tahap pengembangan. Produksi gas dari lapangan Jangkrik dan Northeast Jangkrik yang dioperasikan oleh ENI diperkirakan akan first gas pada kuartal IV-2017,”kata Hendi Prio Santoso. (bani)